Sebagai kompetitor, Sony yang juga memiliki kontroler serupa pada produk PlayStation Move, sudah barang tentu akan terus mengeksploitasi kelemahan para pesaingnya, khususnya Microsoft. Kali ini, Sony menemukan satu kelemahan bahwa kontroler milik Kinect tidak bisa digunakan untuk jenis game tertentu. Terutama untuk game yang memerlukan deteksi gerakan dengan cepat.
"Dibanding Kinect, Move lebih cocok di semua jenis Game. Kamera pada PlayStation Eye dapat mendeteksi gerakan hingga 60 FPS (frame per detik), sedangkan Kinect hanya bisa mendeteksi 30 FPS. Itu artinya Kinect tidak bisa digunakan untuk game yang membutuhkan gerakan cepat," ucap Anton Mikhailov, Engineering PlayStation Move.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Move hanya memakan resource sekitar 1 persen dan memori tidak lebih dari 1 MB," tambah Mikhailov, dikutip detikINET dari CVG, Rabu (1/12/2010).
Meski sempat dihebohkan dengan beragam berita miring, misalnya, seperti sulitnya mendeteksi pemain berkulit hitam, membutuhkan ruangan yang cukup terang, hingga aturan berpakaian, namun tidak menyurutkan gamer untuk memiliki kontroler Kinect. Buktinya, dalam 25 hari pertama penjualannya kontroler tersebut ludes sebanyak 2,5 juta unit.
(rou/rou)











































