Mobil Otonom Google Mengaspal Akhir Januari
Hide Ads

Mobil Otonom Google Mengaspal Akhir Januari

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 09 Jan 2017 15:30 WIB
Foto: Bill Pugliano/Getty Images
Jakarta - Waymo, startup mobil otonom yang memisahkan diri dari Google akhir 2016 lalu akan mulai melepas armada mobil otonomnya ke jalanan publik akhir Januari ini.

Minivan Waymo, yaitu Chrysler Pacifica akan mengaspal di jalanan Mountain View, California dan Phoenix, Arizona, keduanya di Amerika Serikat. Di lokasi tersebut, mobil otonom mereka yang sebelumnya -- SUV Lexus -- juga sudah menghabiskan ribuan mil dalam pengujiannya.

Pengumuman ini dilakukan Google pada ajang North American International Auto Show. Ajang tersebut juga jadi penampilan perdana Pacifica di publik, yang sebelumnya belum pernah terjadi sejak Google dan Fiat Chrysler menandatangani perjanjian kerja sama pada Mei 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal menarik dari Pacifica ini adalah teknologinya semua diproduksi sendiri oleh Waymo, yaitu teknologi-teknologi yang membuat mobil ini bisa berjalan sendiri tanpa sopir, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (9/1/2017).

Jadi ini adalah pertama kalinya Waymo memproduksi sendiri teknologi-teknologi kamera, sensor dan pemetaan digitalnya, bukan membeli komponennya dari pabrikan lain, seperti yang sebelumnya mereka lakukan.

Hal ini membuat Waymo mempunyai kontrol penuh terhadap teknologi mobil otonomnya, juga membuat biaya produksinya jauh lebih murah. Dalam keynote-nya, CEO Waymo John Krafcik menyebut, dengan membangun sendiri sensor Light Detection and Ranging (LIDAR), Waymo bisa mengirit biaya sampai 90%.

Google mengeluarkan uang sebanyak USD 75 ribu untuk membeli sensor LIDAR yang dimaksud pada 2009. Namun kini setelah diproduksi sendiri biayanya menyusut jadi USD 7.500.

Namun memang kini harga sensor LIDAR sudah tak semahal pada tahu 2009, Velodyne misalnya, salah satu penyuplai LIDAR papan atas, kini menjual sensor tersebut dengan harga USD 7,999.

Ke depannya, Waymo dan Chrysler akan merilis layanan ride-sharingnya sendiri, untuk bersaing dengan penyedia layanan lainnya seperti Uber dan Lyft. Kemungkinan layanan tersebut akan menggunakan pemetaan digital milik Google, yaitu Waze. (asj/rou)