Dalam pencitraan lewat satelit yang bisa diakses secara terbuka, resolusi wilayah Israel dan juga Jalur Gaza terlihat tidak terlalu maksimal. Kondisi ini berbanding terbalik misalnya dengan rekaman satelit di Ukraina-Rusia yang memiliki hasil pencitraan yang sangat bagus dan detail. Ternyata ada alasan di baliknya.
Hal ini disebabkan oleh keberadaan aturan mengenai pencitraan satelit untuk wilayah Israel bagi perusahaan satelit Amerika Serikat. Aturan ini berada di dalam Amandemen Kyl-Bingaman yang disahkan oleh Badan Nasional Aturan Pertahanan AS (NDAA) pada 1997.
Di dalam aturan tersebut tertulis bahwa perusahaan satelit di AS tidak dapat merilis pencitraan satelit mengenai Israel dengan resolusi yang lebih tinggi dari perusahaan satelit non-AS seperti dilansir detikINET dari Payload, Kamis (02/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya aturan tersebut, perusahaan satelit di AS meski punya teknologi canggih, hanya dapat mengeluarkan hasil pencitraan Israel dengan resolusi spasial 2 meter. Artinya, satelit tersebut hanya dapat memberi pencitraan tentang objek yang memiliki ukuran 2 x 2 meter, Jika objek semakin kecil maka satelit tidak dapat menghasilkan pencitraan yang jelas.
John Morrison, VP of Commercial Experience dari perusahaan manufaktur luar angkasa dan pertahanan Umbra asal AS menyatakan bahwa Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) mencabut semua pembatasan resolusi kecuali untuk pencitraan Israel.
Ia menjelaskan bahwa selama ini setiap pencitraan satelit yang memiliki informasi mengenai Israel dan dipublikasikan oleh Umbra sudah sesuai Amandemen Kyl-Bingaman.
"Bahkan jika Anda mengambil citra Gaza,Lebanon atau Mesir, jika sudut gambar termasuk Israel, kami memperlakukan gambar itu seolah-olah Amandemen Kyl-Bingaman berlaku untuk seluruh adegan," kata Morrison.
Morrison menambahkan bahwa alasan mengapa pencitraan satelit pada wilayah Israel menggunakan resolusi rendah adalah karena wilayah tersebut merupakan wilayah konflik aktif.
"Sulit untuk merilis gambar konflik aktif karena sulit untuk memprediksi konsekuensi yang tidak diinginkan, " tambahnya.
Walau begitu, seperti yang disebutkan di awal, hal ini berbanding terbalik dengan pencitraan satelit pada wilayah konflik Ukraina-Rusia. Beberapa perusahaan satelit asal AS seperti Planet, Maxar dan Satellogic memberi pencitraan beresolusi spasial 40 cm pada wilayah tersebut.
"Gambar satelit di wilayah kecil yang terkondensasi seperti Israel dan Jalur Gaza menghadirkan dinamika yang berbeda dari yang kita lihat di wilayah yang lebih besar dan lebih tersebar seperti Ukraina dan Rusia," ungkap juru bicara Planet.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(fyk/fyk)