Belajar dari Kasus Sambo, Cara Jaga CCTV Agar Tidak Rusak atau Hilang

Tim - detikInet
Sabtu, 13 Agu 2022 05:45 WIB
Ilustrasi IP Camera. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta -

Rekaman CCTV yang rusak (atau sengaja dirusak) menjadi salah satu hal yang dibahas dalam kasus Irjen Ferdy Sambo. Begini cara menjaga rekaman CCTV agar tidak hilang.

Sebelum membahas cara menjaga rekaman CCTV agar tak rusak atau hilang, ada baiknya kita mengenal dulu jenis-jenis CCTV (atau tepatnya kamera pengawas) yang sering dipakai, agar tak salah kaprah.

Secara umum, kamera pengawas terbagi menjadi dua jenis, yaitu closed circuit television atau CCTV dan IP camera. Perbedaan keduanya yang paling mendasar adalah format perekamannya. CCTV merekam video dalam bentuk analog, sementara IP camera merekam dalam bentuk digital.

CCTV membutuhkan perangkat bernama digital video recorder (DVR) untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, mengkompres data, dan menyimpannya ke hardisk. DVR ini juga bisa dihubungkan ke monitor atau TV untuk menampilkan video yang direkam.

Sementara IP camera merekam dalam bentuk digital, sehingga bisa disimpan langsung ke dalam berbagai jenis kartu memori, misalnya SD card. Bisa juga langsung disimpan ke hardisk yang terpasang di jaringan, atau menyimpannya ke dalam perangkat bernama network video recorder (NVR). Videonya pun bisa langung ditonton lewat berbagai perangkat, misalnya dari ponsel, tablet, ataupun laptop.

Oh ya, karena CCTV menggunakan format analog, kabel yang dipakai pun kabel analog, dalam hal ini kabel coaxial. Sementara IP camera menggunakan kabel LAN, atau yang kebanyakan IP camera juga bisa terhubung langsung menggunakan WiFi.

Secara kualitas, resolusi dari CCTV lazimnya lebih rendah dari kebanyakan IP camera yang ada di pasaran. Yaitu hanya 720 x 575, sementara IP camera entry level biasanya sudah merekam dalam resolusi 1080p. Efeknya? Jelas, video yang dihasilkan akan lebih tajam dan bisa di-zoom secara digital jika diperlukan.

Nah, jadi bagaimana cara menjaga rekaman CCTV agar tak hilang atau rusak? Berikut tipsnya seperti dihimpun dari berbagai sumber, Sabtu (13/8/2022).

1. Gunakan media penyimpanan yang andal

Pada dasarnya, baik SD card ataupun hardisk bisa menyimpan data dalam waktu yang sangat lama, kecuali menggunakan produk abal-abal, misalnya SD card yang mereknya tak jelas atau malah produk tiruan. Jadi seharusnya, selama menggunakan produk yang asli, data rekaman bisa awet dalam waktu lama. Kecuali memang sengaja dirusak.

2. Backup ke cloud.

Agar lebih aman, data yang sudah direkam ke kartu SD atau hardisk lebih baik dibackup ke cloud storage, seperti One Drive atau Google Drive. Atau biasanya tiap pabrikan pun menyediakan layanan backup ke cloud, misalnya Hikvision dan anak usahanya, Ezviz. Dengan begitu, jika kartu SD atau hardisk rusak, rekaman videonya pun tetap bisa diakses dari cloud.

3. Simpan di ruangan ber-AC

DVR atau NVR di tempat yang sirkulasi udaranya bagus, atau lebih baik lagi jika disimpan di ruangan ber-AC agar suhunya tetap sejuk. Jika terpaksa disimpan di ruangan tidak ber-AC, pastikan lubang ventilasi di perangkat tidak tertutup debu.

4. Pasang pengaman listrik

Salah satu penyebab kerusakan perangkat elektronik adalah listrik tak stabil atau sering tiba-tiba mati. Untuk itulah, akan lebih baik jika perangkat DVR dan NVR dipasangi stabilizer untuk menjaga tegangan listrik dan uninterruptible power supply (UPS) sebagai backup jika listrik mati.

5. Update firmware terbaru

Anda bisa mengecek ke situs pembuat sistem CCTV-nya untuk memastikan firmware di DVR sudah yang paling baru. Seringkali, pembaruan firmware ini memperbaiki kelemahan yang ada di firmware sebelumnya, atau bisa juga ada penambahan fitur.



Simak Video "Video: Aksi Pencurian Motor di Trotoar Jaksel Terekam CCTV "

(asj/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork