Berjualan di GoFood dan sudah menjadi partner GoFood? Supaya makin laku dan laris manis, coba simak tips dari mitra juara pemilik Pempek Pistel Kiarin.
Dia adalah Dodi Sandra. Awalnya Dodi tidak menyangka, jika sebelumnya ia adalah driver GoRide pada 2017, kini ia merambah juga ke bisnis kuliner lewat GoFood. Setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan bersama Gojek, kehidupannya mulai berubah.
"Pada 2019 akhir, saya mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan kewirausahaan bareng gojek, ada pelatihan. Para istri driver juga diundang ke kantor untuk mengetahui tips memulai usaha di GoFood, hari itu juga dibikin akun, pulang dikasih modal awal secara gratis," kenang Dodi di sela acara 'Diskusi Media - Komitmen GoFood Dorong Pertumbuhan Bisnis UMKM melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG)', Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan ilmu dan modal, Dodi dan istri langsung tancap gas untuk menjual pempek. Tentu saja di masa-masa awal mereka diliputi kebingungan-kebingungan, sampai akhirnya mereka bertemu Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) di Facebook.
"Akhirnya saya gabung di sana, banyak manfaat dan ilmu yang di-share untuk outlet partner GoFood misal untuk promosi dan cara fotografi, sampai promosi di medsos semua diajarin secara gratis, jadi Alhamdulillah banget," tuturnya.
Dodi pun membagikan tips yang ia dapatkan setelah merintis karier dan bergabung di KOMPAG. Paling pertama adalah membuat nama yang dapat dibaca dengan jelas oleh calon konsumen di aplikasi Gojek.
Baca juga: Gojek Sekarang di Thailand, Apa Kabar GoPay? |
"Jual harus sesuai kata kunci, di akhirnya baru bisa dikasih yang unik-unik. Contoh, costumer-kan carinya 'ayam geprek', kalau dikasih nama 'dapur bunda' kan nggak muncul di pencarian GoFood. Kebanyakan banyak yang sering salah di sini," tuturnya.
Tips selanjutnya adalah memberikan rasa aman kepada para customer bahwa produk yang dijual aman dan bebas dari risiko penularan kuman dan penyakit.
"Kadang customer kan takut nggak aman atau kena virus lah. Saya kadang kan aktif jadi driver, kadang ada yang bilang 'Pak, makanannya ditaro aja di pintu', dari sini kita bisa mengembalikan kepercayaan konsumen bahwa makanan yang mereka order dari outlet ke mereka itu aman," ungkapnya.
"Kasih segel, kasih kemasan yang baik dan aman, pasti menumbuhkan kepercayaan lagi mereka buat kembali order lagi," sambungnya.
Selain itu kita harus pintar-pintar melihat perilaku masyarakat. Di era pandemi seperti ini, Dodi melihat adanya peningkatan frozen food dikarenakan kekhawatiran orang tentang keamanan pangan.
"Menu siap masak tinggal goreng, frozen food itu meningkat banget, misalnya mau sarapan malam-malam mereka order, pagi kan banyak outlet yang belum buka, jadi mereka bisa tinggal goreng," katanya.
Terakhir tapi, mungkin salah satu yang terpenting, adalah belajar untuk bersyukur dan tidak mudah untuk down.
"Di masa pandemi COVID-19, jangankan UMKM, merchant yang besar saja juga berdampak, berapapun uang yang didapatkan hari ini harus disyukuri supaya tetap barokah," tandasnya.
(ask/fay)