Lubang Hitam Raksasa 300 Juta Kali Matahari Jadi Portal ke Masa Lalu
Hide Ads

Lubang Hitam Raksasa 300 Juta Kali Matahari Jadi Portal ke Masa Lalu

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 16 Agu 2025 13:03 WIB
Ilustrasi lubang hitam (black hole)
Ilustrasi Lubang Hitam. Foto: dok. European Space Agency (ESA).
Jakarta -

Astronom menemukan lubang hitam tertua, terjauh, dan ukurannya raksasa. Ia kemungkinan terbentuk pada awal mula alam semesta, lebih dari 13 miliar tahun yang lalu.

Lubang hitam ini ada di pusat galaksi CAPERS-LRD-z9. Keduanya diperkirakan terbentuk sekitar 13,3 miliar tahun silam, atau 500 juta tahun setelah Big Bang. Teori Big Bang menyebut semesta bermula sebagai titik sangat padat dan sangat panas yang mengembang ke segala arah dalam peristiwa kacau sekitar 13,8 miliar tahun lalu.

Penemuan lubang hitam ini dapat menjelaskan awal alam semesta dan wawasan bagaimana lubang hitam dan galaksi berevolusi. Cahaya perlu waktu melintasi ruang angkasa, yang berarti mengamati objek jauh ibarat mengakses portal ke masa lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kita lihat objek yang sangat, sangat jauh, cahaya itu butuh miliaran tahun untuk mencapai kita. Jadi kenyataannya, kita melihat objek-objek ini sebagaimana adanya di alam semesta awal," cetus Anthony Taylor, peneliti di Universitas Texas di Austin yang memimpin tim ilmuwan internasional dalam riset ini.

Lubang hitam ini sangat besar, ukurannya 300 juta kali Matahari. Massanya setara setengah massa bintang di galaksi Bima Sakti, juga sekitar 10 kali lebih besar daripada lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.

ADVERTISEMENT

Taylor dan rekannya menemukan lubang hitam tersebut menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA. Dikutip detikINET dari NBC, para ilmuwan mengidentifikasi kandidat lubang hitam yang mungkin lebih jauh, tapi ini adalah yang tertua yang telah dikonfirmasi.

Galaksi yang menampung lubang hitam itu juga penemuan menarik, merupakan bagian dari kelas galaksi berjuluk Titik Merah Kecil karena memancarkan panjang gelombang cahaya merah dan sangat padat serta terangnya tak terduga.

Mempelajari galaksi CAPERS-LRD-z9 dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana Titik Merah Kecil terbentuk dan apa yang menyebabkan warna merahnya yang khas. Selain itu juga dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana lubang hitam setua itu menjadi begitu besar di awal evolusi alam semesta.




(fyk/fay)
Berita Terkait