Berikut adalah tips-trik terkait pertanyaan di atas, dari Ghani Fatahillah, pendiri akun kuliner terbesar di Indonesia @kuliner_bandung sekaligus pemilik resto @cekersetan di Kota Bandung:
Harus Dilakukan:
a. Konten tweet/foto harus konsisten, selaras, dan tetap pada konteksnya. Misalnya akun kuliner, maka yang hanya dibicarakan hanya soal makanan dan minuman. Tema apapun yang sedang happening, seperti gosip prostitusi artis, jangan tergiur ikutan berkicau soal itu karena ciri khasnya akan hilang. Tanpa ciri khas, sebuah akun media sosial sulit menjadi preferensi dan rujukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
c. Membuat suatu permainan/kuis yang menarik orang maupun menjaga follower kita. Meskipun hadiahnya tak seberapa, namun masyarakat Indonesia selalu senang gratisan.
d. Responsif! Sebagai admin dari media sosial di sebuah negara yang termasuk teraktif berkicau di dunia, kita harus setia melayani apapun yang ditanyakan. Kalau tak bisa jawab, lemparkanlah di timeline akun kita. Ingat! Pengguna media sosial di Indonesia sensitif, kalau tak dilayani, banyak dari pengikut bisa langsung unfollow.
Pantang Dilakukan
1. Tidak boleh menggunakan konten dari pihak lain tanpa mencantumkan sumbernya. Dengan prinsip penyebaran copyleft, kita semua di Indonesia bisa mengambil sumber digital tanpa perlu meminta izin selama mencantumkan sumbernya secara utuh.
2. Tidak boleh menyebarkan konten yang berbau SARA atau dapat merugikan pihak lain. Nama baik adalah kehormatan banyak orang, jangan pernah berbuat negatif sehingga membuat netizen emoh betah mengikuti sebuah akun.
3. Tidak boleh mengusik privasi dan kenyaman follower kita. Termasuk di dalamnya adalah bersikap reaktif dan tipis kuping terhadap hal kurang mengenakkan yang datang dari follower. Posisikan diri kita sebagai customer service, yang selalu berusaha bersikap terbaik sekalipun banyak komplain datang.
(ash/ash)