Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Potensi Cuan AI, Arsari Group Hashim Kelola Bisnis Serat Optik Nasional

Potensi Cuan AI, Arsari Group Hashim Kelola Bisnis Serat Optik Nasional


Agus Tri Haryanto - detikInet

Indosat, Arsari dan Northstar Bikin Joint Venture Serat Optik
Deputi CEO dan COO Arsari Group Aryo PS Djojohadikusumo sedang memberikan penjelasan (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Jakarta -

Arsari Group memandang potensi pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia masih sangat besar. Hal tersebut mendorong perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo itu memperluas investasinya ke sektor infrastruktur digital.

Terbaru, Arsari Group menandatangani pembentukan FiberCo, perusahaan patungan (joint venture) bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Northstar Group.
Deputi CEO dan COO Arsari Group Aryo PS Djojohadikusumo mengatakan, AI menjadi salah satu tantangan sekaligus peluang terbesar di abad ke-21.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat salah satu tantangan selain tantangan tapi juga kesempatan terbesar di abad ke-21 salah satunya adalah AI atau kecerdasan buatan," ujar Aryo di kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Aryo mengutip pernyataan CEO Nvidia Jensen Huang yang menyebut AI memiliki lima komponen utama. Kelima komponen tersebut meliputi energi atau listrik, chip atau semikonduktor, infrastruktur seperti fiber optik dan data center, modeling seperti ChatGPT atau Gemini, serta aplikasi-aplikasi di atasnya.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kita mengumumkan investasi di digital infrastructure fiber yang independen di Indonesia ini juga akan kami padukan dengan investasi Arsari di clean energy atau energi terbarukan yang nanti akan kami bangun di seluruh Indonesia," tutur Aryo.

"AI oleh AI Karya Anak Bangsa running on Arsari Indonesia infrastructure and fiber powered by Arsari clean energy," sambungnya.

Sebagai informasi, Arsari Group merupakan perusahaan investasi multisektor yang telah menanamkan modal di berbagai bidang, mulai dari agribisnis, energi dan pertambangan, perkebunan, hingga perdagangan. Dalam beberapa waktu terakhir, Arsari juga mulai masuk ke sektor teknologi dan aset digital.

"Nah kebetulan kami belum lama ini dari Arsari Group mengumumkan investasi kami di Coin perusahaan yang bergerak di bidang aset digital dan stable coin salah satu aplikasinya," kata Aryo.

Meski belum mengungkapkan nama perusahaan pengelola serat optik tersebut, Aryo memastikan FiberCo akan mulai beroperasi pada tahun depan.

Dalam kerja sama ini, Indosat akan mengalihkan aset serat optiknya ke FiberCo dengan nilai sekitar Rp14,6 triliun, sekaligus mempertahankan sekitar 45% kepemilikan.

Langkah ini memberikan fleksibilitas finansial bagi Indosat untuk mempercepat pengembangan jaringan 5G serta memperkuat fondasi AI, sembari tetap fokus pada bisnis inti sebagai operator telekomunikasi.

FiberCo nantinya akan mengelola jaringan serat optik terintegrasi sepanjang lebih dari 86 ribu kilometer. Jaringan tersebut mencakup backbone nasional, kabel laut domestik, serta jaringan akses ke menara telekomunikasi dan kawasan bisnis.

Sekitar 55% jaringan berada di luar Pulau Jawa, sehingga menjadikan platform ini strategis dalam menjembatani kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan perdesaan di Indonesia.




(agt/fay)





Hide Ads