PT Trans Indonesia Superkoridor (TIS) kembali melanjutkan proyek kabel laut dengan pengembangan rute kabel laut Jakarta-Manado sebagai bagian dari Trans Global Cable System (TGCS) Phase 2.
Sebelumnya, TIS membangun subsea cable TGCS Phase 1 yang menghubungkan Jakarta-Batam sebagai salah satu jalur strategis interkoneksi DC-to-DC, dan kini melanjutkan ekspansinya ke kawasan timur Indonesia untuk meningkatkan kapasitas, ketahanan, dan jangkauan jaringan subsea cable nasional.
Melalui melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) TGCS Phase 2 rute Jakarta-Manado dengan rentang panjang sejauh 2.760 KM.
Pertumbuhan pesat data center di Jakarta, Batam, dan Surabaya, serta potensi besar di Makassar dan Manado, menjadikan kebutuhan akan konektivitas berkapasitas tinggi dengan latensi rendah semakin mendesak. Interkoneksi DC-to-DC menjadi elemen kritikal untuk memastikan ketersediaan layanan cloud, hyperscale, dan layanan digital secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam konteks ini, jaringan subsea cable memiliki peran penting dalam sistem telekomunikasi. Relatif terhadap infrastruktur terrestrial, kabel laut membawa 99% traffic data di dunia. Selain itu, subsea cable dapat berfungsi sebagai jalur proteksi untuk jaringan terrestrial, sehingga memastikan kontinuitas layanan apabila terjadi gangguan pada jaringan terrestrial.
Pengembangan rute Jakarta-Manado melalui TGCS Phase 2 menegaskan komitmen TIS dalam membangun backbone telekomunikasi Indonesia yang semakin kuat, andal, dan siap mendukung transformasi digital nasional.
"Kami ingin memastikan TIS tidak hanya mengikuti, tetapi memimpin pertumbuhan kebutuhan digital Indonesia," tegas Revolin Simulsyah, Direktur Utama TIS dikutip Jumat (12/12/2025).
Melalui penandatanganan LOI ini, TIS juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu digital hub terpenting di kawasan Asia Pasifik.
Simak Video "Video Bahas Transfer Data, Airlangga: 12 Data Center AS Sudah Ada di RI"
(agt/agt)