Di tengah tekanan kompetisi dan tantangan industri telekomunikasi yang masih cukup berat, Telkomsel, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, mencatatkan kinerja kuat pada kuartal III 2025. Hal ini terlihat dari Info Memo Telkom yang menunjukkan pertumbuhan positif hampir di seluruh lini bisnis.
Salah satu indikator utama, ARPU (Average Revenue Per User) Telkomsel naik 5,2% secara kuartalan, dari Rp41.300 menjadi Rp43.400. Kenaikan ini mengindikasikan konsumsi layanan digital pelanggan terus membesar.
Di sisi lain, layanan fixed broadband milik Telkom Group juga menunjukkan tren serupa. Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 7,5%, dari 10,735 juta pada September 2024 menjadi 11,544 juta pada periode yang sama 2025. Pelanggan KartuHalo turut meningkat 6,3% menjadi 8,168 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segmen digital Telkomsel menjadi pendorong utama pertumbuhan. Pendapatan bisnis digital melonjak dari Rp18,178 triliun pada kuartal II 2025 menjadi Rp19,607 triliun pada kuartal III, atau naik 7,9% QoQ.
Kinerja tersebut mendongkrak laba bersih Telkomsel menjadi Rp4,71 triliun, tumbuh 11,5% dibanding kuartal sebelumnya. Return on Equity (ROE) perusahaan pun tercatat sangat tinggi di angka 83,7%.
Menurut Agung Harsoyo, dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, capaian positif Telkomsel tidak lepas dari percepatan transformasi digital nasional yang terus meningkat.
Agung menyebut strategi fixed mobile convergence (FMC) Telkomsel melalui integrasi layanan seperti IndiHome dan Telkomsel One, ditambah bundling OTT, mampu memperkuat monetisasi jaringan.
"Langkah Telkomsel dalam menghadirkan berbagai layanan digital, termasuk tetapi tidak terbatas pada produk bundling layanan OTT, kemudian FMC seperti IndiHome dan Telkomsel One, dinilai efektif dalam memaksimalkan pemanfaatan jaringan yang dimilikinya," ujar Agung dikutip Selasa (9/12/2025).
Pakar telekomunikasi ini menambahkan, performa Telkomsel tidak akan sekuat sekarang tanpa ekspansi jaringan 4G dan 5G serta penguatan ekosistem digital secara konsisten.
Per September 2025, Telkomsel telah mengoperasikan 288.295 BTS, termasuk 235.627 BTS 4G dan 4.009 BTS 5G. Ekspansi masif ini membuat payload data tumbuh 17,2% yoy, mencapai 17,5 juta TB.
Agung mengatakan bahwa kinerja Telkomsel bakal semakin kuat di akhir 2025, terutama jika target pembangunan 5.000 BTS 5G di 80 kota/kabupaten dapat diselesaikan sesuai jadwal.
"Jika target pembangunan 5.000 BTS 5G di 80 kota/kabupaten pada akhir 2025 tercapai, saya optimis kinerja keuangan Telkomsel, khususnya di bisnis digital, akan semakin baik. Terlebih lagi, bisnis yang berkaitan dengan AI," pungkasnya.
(agt/fay)