Telkom Indonesia menunjukkan komitmennya memperkuat konektivitas di Papua Selatan. Dalam kunjungan kerja Telkom ke Merauke pekan ini, perusahaan pelat merah tersebut melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Universitas Musamus, meninjau langsung infrastruktur jaringan, dan bertemu dengan masyarakat pengguna internet yang mengandalkan konektivitas untuk mata pencaharian, termasuk UMKM hingga pengemudi ojek online.
Executive Vice President Telkom Regional V Amin Soebagyo, menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah, pelaku ekonomi, hingga universitas setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memastikan seluruh ekosistem di sini, dari tokoh masyarakat, guru, mahasiswa, hingga pelaku usaha digital, merasakan dampak positif dari layanan kami," ujar Amin di sela kunjungannya ke Stasiun Bumi milik Telkom di Merauke, Senin (13/10/2025).
Salah satu fokus Telkom adalah Universitas Musamus, kampus terbesar di Papua Selatan yang juga menjadi pelanggan Telkom. Menurut Amin, universitas ini menjadi pusat penguatan generasi muda dan cendekiawan yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
![]() |
Investasi Telkom di Merauke
Telkom menggelar kabel laut yang terhubung ke wilayah Merauke sejak 2018, dan disebutkan Amin terbukti meningkatkan penggunaan layanan internet secara signifikan.
"Pertumbuhan ekonomi di Merauke sangat bagus. Penggunaan layanan internet luar biasa besar. Ini membuktikan bahwa fundamental yang kuat bisa mendorong pertumbuhan luar biasa," sebutnya.
Membangun konektivitas di Merauke bukan pekerjaan mudah. Ia menekankan pentingnya pendekatan pentahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, kampus, pelaku industri, masyarakat, dan Telkom sebagai salah satu pelaku industri.
Telkom pun menyiapkan tiga program untuk memperkuat resiliensi konektivitas:
- Jangka panjang: Membangun kabel laut Papua Selatan (Pasela) 2 yang menghubungkan Merauke ke Tual dan Timika
- Jangka menengah: Membangun Content Delivery Network (CDN) di Merauke agar akses konten digital lebih cepat dan lokal. Program ini ditargetkan selesai pada Q1 2026
- Jangka pendek: Memasang antena pengalih gateway untuk memastikan backup kapasitas internet hingga 50 Gbps, termasuk tambahan kapasitas melalui CDN dan radio. Pemasangan antena dijadwalkan rampung akhir November tahun ini.
![]() |
Ruang Pertumbuhan yang Terbuka
Amin menegaskan bahwa semua operator punya kesempatan berinvestasi di Merauke, sesuai prinsip pasar bebas. Namun Telkom melihat potensi besar di Papua Selatan, terutama terkait program food estate dan pembangunan hotel baru, yang diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
"Yang jelas Telkom meyakini sesuai dengan arahan para pemegang saham bahwa kita punya ruang pertumbuhan yang sangat besar di Papua Selatan, di antaranya seperti disampaikan Gubernur Papua Selatan ada food estate, lalu Rektor Musamus juga menyebutkan akan ada satu grup hotel besar akan dibangun di sini," jelasnya.
Dengan strategi bertahap dari jangka pendek hingga panjang, Telkom berharap Merauke tidak hanya terkoneksi, tapi juga tangguh menghadapi risiko alam dan kebutuhan ekonomi digital yang terus meningkat.
Simak Video "Inovasi Telkom: Bangun BTS Ramah Lingkungan dari Sabang Sampai Merauke!"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)