Indonesia resmi menorehkan sejarah baru di bidang infrastruktur digital setelah Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sukses diluncurkan pada Kamis (11/9/2025) waktu setempat di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Keberhasilan ini mendapat sambutan hangat dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wayan Toni Supriyanto, menyambut gembira keberhasilan ini sebagai tonggak sejarah bagi kemajuan infrastruktur digital Indonesia.
"Hari ini menjadi saksi sejarah tanggal 11 ya, 12 waktu di Indonesia peluncuran Satelit Nusantara V yang luar biasa ini tentu kita berbangga ya," ujar Wayan Toni saat ditemui di The Gantry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan bahwa peluncuran berjalan lancar, dengan satelit berhasil mencapai tahap separation pada menit ke-31 setelah lepas dari roket Falcon 9 milik SpaceX.
"Artinya sekarang sampai 6 bulan ke depan Satelit ini akan menuju orbitnya di 113 derajat Timur. Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan sampai dengan nanti bisa melayani konektivitas internet di seluruh Indonesia." ujar Toni.
Wayan turut memberikan apresiasi khusus kepada PSN atas peran aktifnya dalam pembangunan sektor komunikasi nasional. "Selamat sekali lagi saya buat PT PSN karena sudah berperan aktif, berpartisipasi dalam pembangunan sektor komunikasi di Indonesia. Saya dari Komdigi tentu sangat senang ya, sangat bahagia dengan adanya pemain Satelit Indonesia seperti PSN itu bisa bersaing dengan pemain-pemain global," katanya.
Ia juga menyampaikan pesan dari Menteri Komdigi, yang pertama kali berharap peluncuran berjalan mulus tanpa hambatan.
"Pesan Bu Menteri, pertama pasti kita harapkan ini semua bisa berjalan dengan baik ya. Artinya bisa meluncur dengan baik tanpa ada halangan apapun."
Harapan kedua adalah satelit ini mampu memenuhi kebutuhan bandwidth yang masih besar di Indonesia, di mana permintaan mencapai hampir 2,1 terabyte.
"Dengan adanya Nusantara V ini menambah kapasitas bandwidth yang merupakan kebutuhan yang sangat besar untuk akses internet di Indonesia... Artinya dengan menambah 160 gigabyte per second ini kita cukup bisa menambah kapasitas internet di Indonesia." pungkas Wayan.
(afr/fyk)