Hilirisasi Digital dan Kedaulatan Internet Jadi Agenda Penting Indonesia
Hide Ads

Hilirisasi Digital dan Kedaulatan Internet Jadi Agenda Penting Indonesia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 22 Agu 2025 16:40 WIB
Hilirisasi digital, pemerataan akses internet, hingga tantangan kecerdasan buatan (AI) menjadi isu strategis dalam perjalanan transformasi ekonomi Indonesia.
Foto: Dok. APJII
Jakarta -

Hilirisasi digital, pemerataan akses internet, hingga tantangan kecerdasan buatan (AI) menjadi isu strategis dalam perjalanan transformasi ekonomi Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menegaskan, Indonesia kini berada di fase krusial untuk memastikan teknologi digital tidak hanya berkembang di level infrastruktur, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat dan industri.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menilai pertumbuhan pesat AI akan mendorong lonjakan trafik data secara eksponensial. Situasi ini menuntut Indonesia menyiapkan jaringan yang tangguh, aman, dan adaptif.

"Transformasi digital bukan sekadar soal teknologi, ini tentang kedaulatan, pemerataan akses, dan keberlanjutan ekonomi nasional," ujarnya, Jumat (22/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

APJII yang menaungi lebih dari 1.300 ISP di seluruh Indonesia menekankan pentingnya hilirisasi digital, yaitu bagaimana hasil riset, pengembangan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur dapat diterjemahkan menjadi manfaat nyata, baik untuk masyarakat maupun pelaku industri.

ADVERTISEMENT

Indonesia disebut kini dipandang global tidak hanya sebagai pasar besar, melainkan sebagai calon pusat inovasi digital Asia Tenggara. Kepercayaan itu terlihat dari meningkatnya minat vendor teknologi global, investor, hingga startup internasional untuk berkolaborasi di tanah air.

Direktur Indonesia Technology & Innovation (Inti), Hendri Bunardy, menilai momentum ini penting untuk menjaga posisi strategis Indonesia di peta ekonomi digital.

"Indonesia berpotensi menjadi pintu gerbang investasi teknologi digital Asia Tenggara. Tetapi untuk itu, dibutuhkan sinergi antara industri, regulator, dan akademisi," jelasnya.

Seiring akselerasi digital, sejumlah tantangan mengemuka. Infrastruktur jaringan harus diperkuat agar mampu menampung lonjakan trafik, keamanan siber perlu ditingkatkan untuk menghadapi ancaman global, dan kualitas SDM digital harus dipacu agar mampu bersaing.

APJII menekankan, keberhasilan transformasi digital nasional hanya bisa dicapai jika seluruh pemangku kepentingan-pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat-bergerak bersama.

"Ekosistem digital yang kuat, inklusif, dan kompetitif adalah fondasi agar Indonesia tidak hanya jadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen inovasi," kata Arif.

IIXS 2025

APJII bakal menggelar Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2025, pameran digital terbesar di Asia Tenggara, pada 2-4 September 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran.

Mengusung tema "Digital Downstream: Powering Indonesia Digital Transformation", IIXS 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam mendorong hilirisasi inovasi digital dan pemerataan akses internet sebagai fondasi ekonomi digital Indonesia di era kecerdasan artifisial (AI).

Arif menyebutkan bahwa IIXS 2025 adalah flagship event APJII yang dihadirkan sebagai platform kolaborasi strategis yang mempertemukan regulator, operator telekomunikasi, vendor teknologi global, peneliti, investor, pelaku startup, akademisi, dan komunitas digital.

Tidak sekadar menjadi pameran teknologi berskala internasional, IIXS juga akan menjadi ruang dialog kebijakan, pusat business matchmaking, serta showcase inovasi teknologi mutakhir.

"IIXS 2025 kami dedikasikan sebagai wadah bersama bagi industri, pemerintah, dan masyarakat untuk memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global. Transformasi digital bukan sekadar teknologi; ini tentang kedaulatan, pemerataan akses, dan keberlanjutan ekonomi nasional," pungkasnya.




(agt/agt)
Berita Terkait