Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru saja membuka lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan memacu kecepatan internet tetap (fixed broadband) Indonesia mencapai 100 Mbps. Pemenang dari seleksi spektrum itu akan diumumkan awal Oktober. Lalu, kapan internet cepat itu terealisasi?
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto mengatakan sejauh ini belum mengetahui berapa banyak peminatnya. Sebab, itu akan diketahui sampai penutupan pada 11 Agustus 2025 nanti.
"Baru ketahuan peminatnya. Kalau pemenangnya itu kemungkinan kalau lihat jadwal di awal Oktober," ujar Wayan ditemui di sela-sela peninjauan program Cek Kesehatan Gratis Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wayan menjelaskan dalam proses lelang frekuensi 1,4 GHz tersebut, Komdigi akan mengevaluasi secara administrasi hingga teknis dari peserta yang mengikutinya. Jika peserta memenuhi persyaratan yang telah diajukan oleh Komdigi, pemerintah kemudian meminta komitmen dari operator tersebut.
"Misalnya kita menargetkan sekian juta misalnya, dia komitmen dalam lima tahun kurang dari target, maka dia nggak memenuhi syarat," kata Wayan.
Terkait kapan internet tetap bisa tembus 100 Mbps, Wayan mengatakan bahwa itu memerlukan waktu, salah satunya menyangkut membangun ekosistem di frekuensi 1,4 GHz yang terbilang baru.
"Mereka akan lima tahun membangun sesuai dengan komitmennya. Tahun pertama sambil industri ini siap karena kan sudah beberapa vendor sudah menyiapkan, baik BTS sama modemnya untuk yang di rumah. Ya, potensi kesiapan November, Desember, mungkin sudah mulai bangun, kan sebenarnya ini untuk akses," ucapnya.
Lebih lanjut, Wayan menambahkan, pada saat ini jumlah homepass di Indonesia itu sudah menyentuh angka 30 juta. Dengan lelang frekuensi 1,4 GHz diharapkan dapat meningkatkan penetrasi internet tetap dalam negeri.
"Makanya sering disebut voorijder kan. Program ini voorijder bagaimana menarik FO (fiber optik) ini sampai ke titik akhir BTS (base transceiver station) baru ke rumah-rumah untuk menggunakan frekuensi 1,4 GHz. Ini untuk fixed broadband, bukan seluler," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, lelang frekuensi 1,4 GHz akan dialokasikan Komdigi untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA). Lebar pita 80 MHz di rentang pita 1423-1512 MHz di spektrum itu dibagi ke dalam tiga regional yang terdapat 15 zona.
Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional.
(agt/fay)