Lintasarta Siap Pertemukan Startup Terpilih Semesta AI dengan Perusahaan
Hide Ads

Lintasarta Siap Pertemukan Startup Terpilih Semesta AI dengan Perusahaan

Angga Laraspati - detikInet
Kamis, 24 Jul 2025 17:18 WIB
Semesta AI
Foto: dok. Kathleen Bong/detikcom
Jakarta -

Lintasarta telah mengumumkan 20 startup yang terpilih untuk maju ke tahap pilot project. Bersama NVIDIA, Lintasarta mendorong para startup terbaik untuk bergabung di NVIDIA Inception Program, dengan peluang dibawa ke ajang global seperti NVIDIA GTC.

"Tahun ini, sudah ada satu (dari Indonesia) yang dibawa ke San Jose di acara GTC event NVIDIA. Diharapkan tahun depan ada yang use case-nya unik dan khas Indonesia, bukan yang bisa ditemukan di negara lain," tutur Chief Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus dalam acara kick off Semesta AI, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Lintasarta juga merencanakan surprise hackathon pada bulan Agustus yang akan melibatkan sekitar 10 perusahaan klien mereka. Dari hackathon ini, use case akan dicocokkan dengan kebutuhan nyata di industri, sehingga peserta bisa langsung mengembangkan solusi untuk klien yang riil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi teman-teman setelah selesai program, akan langsung punya client untuk mengembangkan use case mereka," kata Gidion.

Sementara itu, President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena menjelaskan Semesta AI adalah bagian dari inisiatif besar menuju AI Factory, ekosistem produksi solusi AI yang menyelesaikan masalah konkret di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"AI Factory itu ibarat pabrik yang ngeluarin token berupa use case yang bisa menyelesaikan problem nyata, bukan future problem (masalah yang akan terjadi di masa depan)," ujar Bayu dalam Panel Discussion.

Menurutnya, Semesta AI dibangun sebagai jembatan antara talenta AI, infrastruktur digital, dan kebutuhan nyata industri. Lintasarta yang juga merupakan mitra cloud NVIDIA di Indonesia, siap mendukung startup tidak hanya lewat akses GPU dan platform, tetapi juga melalui kolaborasi langsung dengan ribuan klien B2B mereka.

"Kami tidak hanya mempertemukan startup dengan infrastruktur, tapi juga demand. Ada ribuan enterprise di ekosistem kami yang butuh solusi AI, dan itu peluang untuk teman-teman startup," jelas Bayu.

Di sisi lain, Enterprise Business Country Manager NVIDIA Indonesia, Andry Gunawan, menekankan pentingnya AI berbasis data lokal. Ia juga memaparkan bagaimana NVIDIA mendukung startup lewat pelatihan, Software Development Kit (SDK), hingga kesempatan tampil di forum global melalui program NVIDIA Inception.

"NVIDIA tidak hanya jual GPU. Kami investasi kembali ke komunitas lewat edukasi dan pengembangan. Dan use case di Indonesia itu sangat unik, ada 700 bahasa, 17.000 pulau. Data Indonesia ini seksi menurut Jensen Huang (CEO NVIDIA)," ungkap Andry.




(prf/ega)