PT XL Axiata Tbk ("XL Axiata"), PT Smartfren Telecom Tbk ("Smartfren"), dan PT Smart Telcom ("SmartTel") mengumumkan tercapainya kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari IDR 104 triliun atau sekitar USD 6,5 miliar. Pihak mana yang akan mengendalikan perusahaan baru ini?
Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau disebut sebagai XLSmart. Dalam keterangan yang diterima detikINET, dijelaskan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.
Mengenai siapa yang mengendalikan perusahaan baru ini, disebutkan akan sama rata. "Axiata Group Berhad ("Axiata") dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan," tulis keterangan pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai USD 475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima USD 400 juta, beserta tambahan USD 75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat- syarat tertentu.
Sebagai perusahaan telekomunikasi baru, XLSmart disebut akan memanfaatkan kombinasi kekuatan dari XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel untuk memberikan konektivitas yang lebih baik ke para penggunanya untuk level individu, korporasi, hingga sektor publik.
Melalui investasi ulang pada perluasan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk, XLSmart mengutarakan keinginan mendorong kemajuan teknologi dan meningkatkan pengalaman pelanggan di Indonesia.
Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu. Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.
(fyk/fyk)