Speedy Siapkan Argo Menitan
Rabu, 21 Mar 2007 12:48 WIB
Jakarta - Selain memberlakukan tarif baru, mulai 1 April 2007 PT Telkom Tbk. juga akan merilis paket Speedy berbasis waktu (Speedy Time-based). Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, menjelaskan perubahan ini diberlakukan menyusul akan berakhirnya program promo Formula 5 pada 31 Maret 2007. Dalam paket Speedy berbasis waktu, pelanggan akan mendapatkan quota pemakaian selama 50 jam dengan biaya bulanan Rp 200 ribu. Untuk pemakaian melebihi quota tersebut, akan dikenakan biaya sebesar Rp 750 per 30 menit. Sementara untuk layanan berbasis bandwidth, diberlakukan tarif baru yang juga berlaku efektif mulai 1 April 2007. Biaya berlangganan bulanan untuk paket Limited Home (sebelumnya disebut paket Speedy personal), berubah dari semula Rp 300 ribu per bulan menjadi Rp 200 ribu per bulan, dengan quota bandwidth 1 Gigabyte (GB). Tarif pemakaian melebihi quota (excess usage) turun dari Rp 700 per MB menjadi Rp 500 per MB. Sementara biaya pendaftaran turun dari Rp 150 ribu menjadi Rp 75 ribu.Untuk paket Limited Professional, biaya berlangganannya berubah dari semula Rp 400 ribu per bulan menjadi Rp 300 ribu per bulan, dengan quota bandwidth sebesar 3 GB. Tarif pemakaian melebihi quota (excess usage) turun dari Rp 700 per MB menjadi Rp 500 per MB. Biaya pendaftaran turun dari Rp 150 ribu menjadi Rp 75 ribu.Demikian juga untuk paket Speedy Unlimited yang semula Rp 2 juta, menjadi Rp 750 ribu, atau turun 63%. Sementara biaya bulanan untuk paket Warnet akan turun Rp 3 juta menjadi Rp 1,75 jutaEddy Kurnia menyatakan, dengan memperhitungkan kondisi gateway yang ada, Telkom telah menetapkan kecepatan downstream/upstream sebesar 384/64 Kbps. Optimis Penuhi TargetEddy mengatakan Telkom terus berupaya melakukan peningkatan kualitas akses, serta menurunkan biaya langganannya. Upaya tersebut diyakini akan mampu mendorong peningkatan basis pelanggan Speedy di tahun 2007. Telkom memproyeksikan penjualan Speedy di tahun 2007 tumbuh 353% menjadi 385.000 Satuan Sambungan Layanan (SSL), dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan kotor 221%. Proyeksi ini menurut Eddy memang sangat tinggi, dan oleh karenanya selain dukungan ketersediaan dan kualitas alat produksi, juga diperlikan berbagai upaya pentarifan yang semakin terjangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2006, jumlah pelanggan Speedy di seluruh Indonesia mencapai 95.000 SSL, naik dari sebelumnya 30,6 ribu SSL pada tahun 2005.Penyebaran layanan mencakup 22 kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Medan, Batam, Bandung, Semarang, Solo, Denpasar, Balikpapan, Makassar dan lain-lain. Saat ini cakupan Speedy mulai diperluas dan rencananya akan mencakup 40 kota di tahun 2007. "Kami berharap, penetrasi Speedy yang cepat akan dapat membantu mengatasi kesenjangan akses Internet di masyarakat kita," kata Eddy, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima detikINET, Rabu (21/3/2007).
(nks/nks)