Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) yakni sebuah laboratorium uji perangkat telekomunikasi di Kota Depok, Jawa Barat. Adanya laboratorium ini merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kapasitas lokal dalam pengembangan teknologi.
Jokowi menjelaskan bahwa transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global merupakan hal yang sangat penting. Ia menekankan Indonesia tak bisa hanya menjadi penonton. Dengan perkembangan teknologi yang cepat, maka perlu mengubah cara bekerja yang menawarkan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi.
"Dalam satu bulan terakhir saya dikunjungi dua CEO dari perusahaan teknologi global yaitu Bapak Tim Cook (Timothy Donald Cook) dari Apple, kemudian Bapak Satya Nadella dari Microsoft. Dari dua kunjungan itu, saya menekankan terus, ini saya tekankan terus hal yang sama bahwa kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar dan kita harus jadi pemain - menjadi produsen," ungkap Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat, pada hari Selasa (7/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan, kita juga harus hati-hati dan waspada terhadap produksi perangkat digital yang berkembang begitu sangat pesatnya. Teknologinya berkembang dan berubah sangat cepat setiap hari, pasti ada perangkat-perangkat teknologi baru yang merubah cara-cara kita bekerja, yang menawarkan kemudahan-kemudahan, yang menawarkan kecepatan, dan yang menawarkan efisiensi," imbuhnya.
Jokowi berharap IDTH milik Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo dapat menjadi tempat untuk mendorong inovasi, memperkuat ekosistem teknologi digital lokal dengan kemudahan akses sertifikasi.
"Saya mengharapkan IDTH ini tidak hanya menjadi tempat uji sertifikasi, tidak boleh berhenti sekadar pengadaan alat dan teknologi saja tetapi juga menjadi tempat untuk mendorong inovasi, memperkuat ekosistem teknologi digital lokal dengan kemudahan akses sertifikasi," katanya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta Kementerian Kominfo untuk terus mendorong IDTH menjadi pusat R&D (Research and Development), bersama dengan perguruan tinggi, startup, serta kalangan UMKM. Ia juga mendorong Kementerian Kominfo untuk memberikan dukungan bagi pengembangan pengujian serta sertifikasi produk-produk lokal agar produk perangkat digital dalam negeri mampu bersaing di kancah global.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa IDTH telah dilengkapi fasilitas yang canggih untuk menguji fitur-fitur perangkat digital seperti fitur telekomunikasi radio frequency, Electromagnetic Compatibility (EMC), electrical safety, dan Specific Absorption Rate (SAR).
"Fasilitas pengujian ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna perangkat telekomunikasi di seluruh Indonesia, melakukan standarisasi produk ekspor maupun impor perangkat serta menjamin interoperabilitas dan perlindungan intervensi antar perangkat," ujar Budi Arie.
Ia menambahkan perangkat yang dapat diuji di IDTH antara lain laptop, ponsel, bluetooth, access point, televisi digital, handy talky (HT), dan radar.
Menurutnya, peresmian ini juga menandai penambahan kapasitas IDTH. Pada tahun 2023, terdapat 644 fitur yang diuji di fasilitas ini. Seiring penambahan dengan perangkat dan teknologi yang dilakukan kapasitas pengujian pada 2024 mencapai 1.600 fitur. Sementara itu, pada tahun 2025-2026 IDTH di bawah Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo diperkirakan mampu melayani pengujian hingga 5.000 fitur per tahun.
(ega/ega)