Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mempersiapkan lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz pada tahun 2024. Ditargetkan operator seluler mendapatkan spektrum tersebut pada kuartal kedua.
"Kita maunya lebih cepat. Kalau bisa pada kuartal kedua ini mudah-mudahan bisa," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail, kepada detikINET, di Huawei 5G Smart Warehouse, Cikarang, Kamis (7/3/2024).
Dirinya mengaku bahwa Kominfo saat ini sudah bergerak, tapi belum bisa memastikannya. Hal ini mengingat, menurut Ismail, harus ada kordinasi antar instansi, sehingga pihaknya tidak bisa menentukan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan proses sebelumnya, Ismail menyebutkan ada yang berbeda. Hal itu dikarenakan akan dibarengi dengan insentif, yang diberikan kepada penyelenggara telekomunikasi.
"Kalau dulu kan lelang terima uang, begitu saja. Kalau sekarang kan lelang dicampur dengan adanya 'faktor pengurang' dari lelang itu," jelas Ismail.
Seperti yang dijelaskan di atas, Kominfo menyiapkan dua band untuk kebutuhan layanan telekomunikasi, yakni di pita frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
Frekuensi 700 MHz sebelumnya dimanfaatkan untuk penyiaran analog. Kini frekuensi tersebut menghasilkan digital dividen 112 MHz, setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog, yang dialihkan ke TV digital atau dikenal Analog Switch Off (ASO).
Nah dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi. Sedangkan frekuensi 26 GHz memiliki lebar pita 2,7 GHz.
Dari operator seluler yang beroperasi, yakni Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata, semuanya menyatakan minat mengikuti lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
"Kalau dari surat kesediaan semua berminat. Kita sudah mengirim surat kesediaan, mereka semua jawab oke," pungkas Ismail.
(hps/fay)