Beberapa kabel internet bawah laut di Laut Merah terpantau terputus. Insiden ini mengganggu 25% lalu lintas data yang mengalir antara Asia dan Eropa.
Dikutip detikINET dari BBC, Rabu (6/3/2024) HGC Global Communications yang berbasis di Hong Kong mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan untuk mengubah rute lalu lintas data setelah 4 dari 15 kabel bawah laut putus baru-baru ini. Penyebabnya masih misterius sejauh ini.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan pihaknya sedang mencari tahu apa kabel tersebut dipotong sengaja atau tersangkut jangkar. Sebelumnya ada peringatan dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran mungkin akan menyabotase kabel bawah laut selain menyerang kapal.
Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar pantai barat Laut Merah Yaman, pekan lalu membantah mereka mengincar kabel internet dan menyalahkan serangan militer AS dan Inggris atas kerusakan yang terjadi pada kabel tersebut.
Pasukan AS dan Inggris menyerang senjata dan infrastruktur Houthi sebagai respons atas serangan drone dan rudal terhadap kapal dagang yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden. Kelompok Houthi mengatakan serangan itu adalah dukungan terhadap Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas.
HGC Global Communications mengungkap empat kabel bawah laut di Laut Merah, Seacom, TGN-Gulf, Asia-Africa-Europe 1 dan Europe India Gateway, putus. Diperkirakan 25% aliran internet terkena dampaknya, di mana sekitar 80% lalu lintas dari Asia melewati kabel tersebut.
HGC mengatakan pihaknya mengambil langkah untuk memitigasi gangguan itu dengan mengalihkan data ke Eropa melalui kabel di daratan China dan di bawah Samudra Pasifik ke AS, serta menggunakan sisa kabel di Laut Merah.
Operator kabel telekomunikasi Afrika Seacom menyebut bahwa segmen yang terkena dampak berada di yurisdiksi maritim Yaman di Laut Merah Selatan. Seorang pejabat Pentagon membenarkan insiden bersangkutan dan masih berusaha memastikan apakah sengaja dipotong atau tersangkut jangkar kapal.
Pekan lalu, media Israel melaporkan empat kabel yang menghubungkan Kota Jeddah di Arab Saudi dan Djibouti rusak dan menyalahkan kelompok Houthi, tanpa memberikan bukti. Sky News Arabia mengutip sumber yang tak disebut namanya menuduh Houthi meledakkan kabel tersebut.
Kementerian telekomunikasi Houthi membantahnya. Mereka menegaskan kembali pernyataan pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi yang mengklaim kelompok tersebut tak ingin membahayakan kabel internet. "Kami tak berniat mengincar kabel laut yang menyediakan internet ke negara-negara di wilayah ini," kata dia.
Simak Video " Video: Klaim Houthi Sukses Serang Bandara Israel, Buat Warga Kocar-kacir"
(fyk/fay)