Paket Broadband Mau Diatur, Survei: Pengguna Doyan Tarif Terjangkau
Hide Ads

Paket Broadband Mau Diatur, Survei: Pengguna Doyan Tarif Terjangkau

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 31 Jan 2024 21:31 WIB
Ilustrasi pengguna internet di tablet.
Foto: Virtu DigiLab
Jakarta -

Hasil survei pengguna internet Indonesia yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa biaya langganan internet rumah yang paling banyak dipilih masyarakat kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per bulannya.

APJII mengungkapkan pertumbuhan pelanggan internet tetap dari 25,7% pada tahun 2023 menjadi 27,4% di awal tahun 2024.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan biaya langganan internet di rumah Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per bulan ini diminati 66,3% dari total pengguna internet pada 2023. Pemilihan paket tersebut masih paling banyak di 2024 dengan mencapai 67,40%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Menurut saya angka ini sudah affordable untuk masyarakat, ya mungkin kalau kita average atau di tengah-tengahnya itu sekitar Rp 200 ribuan untuk per paket layanan di rumah-rumah," ujar Arif di Kantor APJII di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Pilihan kedua terbanyak paket internet fixed broadband yang banyak diminati adalah berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu dengan persentase 22,50%. Kemudian, yang paling banyak ketiga itu paket internet kurang dari Rp 100 ribu 7,8%. Masing-masing 1% itu biaya langganan lebih dari Rp 500 ribu dan sisanya memilih tidak tahu.

Survei pengguna internet Indonesia tahun 2024 yang dirilis APJII.Survei pengguna internet Indonesia tahun 2024 yang dirilis APJII. Foto: APJII

Di saat bersamaan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi merencanakan untuk melarang penjualan paket internet fixed broadband minimal 100 Mbps. Jika itu diatur, maka kemungkinan biaya langganan internet rumah akan melonjak.

Wacana aturan itu sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan internet Indonesia yang dinilai saat ini masih lambat dan kalah bersaing dengan negara-negara tetangga.

Lebih lanjut, selain biaya langganan internet rumah, APJII juga menemukan biaya langganan mobile internet yang paling diminati pengguna seluler Indonesia. Harga Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu menjadi yang tertinggi.

Sedangkan cara masyarakat mengakses internet sering kali bersumber dari mobile data. Diikuti di belakangnya, ada WiFi rumah, WiFi kantor/sekolah/kampus, WiFi ruang publik, dan sisanya menjawab tidak tahu.

Survei pengguna internet Indonesia tahun 2024 yang dirilis APJII.Biaya langganan mobile internet yang paling banyak diminati masyarakat. Foto: APJII

Diberitakan sebelumnya, APJII mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.

Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%.

"Ini menandakan peningkatan konsisten grafik tren positif penetrasi internet Indonesia dalam lima tahun terakhir yang naik secara signifikan," kata Arif.




(agt/fay)
Berita Terkait