Pemerintah memang mendorong pergelaran 5G di Indonesia. Namun pada praktiknya, ada kondisi realistis di mana 5G bisa diterapkan yang terbaik.
"Penggunaan 5G dimulai ketika penggunaan 4G mencapai batasnya," kata Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Ritesh Kumar Singh kepada media di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Implementasi 5G akhirnya menjadi lebih realistis. Ritesh bilang untuk konsumen bermain game, mendengarkan musik atau menonton video di smartphone itu cukup dengan 4G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi 5G akan lebih penting untuk IoT (Internet of Things) contohnya mobil tanpa supir atau di bandara IoT bisa untuk otomatisasi," jelasnya.
Baca juga: IM3 Geber Jaringan untuk Liburan Akhir Tahun |
Implementasi 5G di mata Indosat kan terjadi pada area-area khusus yang membutuhkan, dengan pendekatan business to business. Ritesh mengambil contoh pabrik, bandara, pelabuhan dan industri pertambangan saat ini sudah membutuhkan 5G.
"Contoh baik adalah industri pertambangan di Indonesia, kita berpartner dengan operator untuk mengendalikan truk tambang. Misalnya mengambil batubara yang bisa dimonitor dari jauh, tidak butuh supir," katanya.
Indosat menegaskan komitmen untuk menyediakan solusi 5G dan berupaya untuk membawa teknologi terbaru. Tantangannya adalah para spektrum yang belum sebesar 4G. Operator akan memilih antara meningkatkan kapasitas atau jangkauan bergantung pada lokasinya.
"Untuk IoT kita sudah butuh 5G sekarang," pungkasnya.
(fay/agt)