Satelit Satria-1 Bakal Penuhi Kebutuhan Internet di Wilayah 3T
Hide Ads

Satelit Satria-1 Bakal Penuhi Kebutuhan Internet di Wilayah 3T

Dea Duta Aulia - detikInet
Rabu, 13 Des 2023 12:55 WIB
Peluncuran Satelit Satria-1 di Cape Canaveral, Florida
Foto: (Fadhly Fauzi Rachman/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pemerataan jaringan internet di berbagai wilayah termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Upaya tersebut dilakukan agar kehadiran jaringan internet merata bisa menimbulkan efek positif terhadap berbagai sektor.

Adapun realisasi dari upaya pemerataan jaringan internet yakni dengan menghadirkan Satelit Satria-1 yang dikomandoi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Satria-1 merupakan satelit super canggih pertama yang sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia. Satelit buatan Thales Alenia Space, Prancis tahun 2020 itu berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) berkapasitas 150 giga byte per detik (Gbps) dengan frekuensi Ka-Band. Tidak heran satelit Satria-1 dinobatkan sebagai satelit terbesar di Asia dan kelima di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pengendali di bumi, Kominfo-BAKTI membangun 11 stasiun bumi (gateway) di Cikarang (Jawa Barat), Batam (Kepulauan Riau), Manado (Sulawesi Utara), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Tarakan (Kalimantan Utara), Pontianak (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ambon (Maluku), Manokwari (Papua Barat), Jayapura (Papua), dan Timika (Papua Tengah).

Stasiun Bumi Cikarang ditunjuk sebagai Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer berikut Network Operation Control. Setiap lokasi stasiun bumi dilengkapi oleh antena khusus yang diproduksi perusahaan asal Tiongkok, The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE).

ADVERTISEMENT

Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan satelit tersebut masih membutuhkan beberapa tahap pengujian sebelum beroperasi penuh di akhir tahun ini.

"Untuk sampai pada tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, Satria-1 akan menjalani tahapan selanjutnya yaitu sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi," katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (13/12/2023).

Sejak Satria-1 mengorbit, ada sejumlah tahapan pengujian yang telah dilakukan, salah satunya In-Orbit Testing (IOT) pada awal November untuk memeriksa performa satelit terutama untuk subsistem payload sudah dilakukan.

Sebelumnya, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) Satria-1 di sebelas gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.

Dia berharap kehadiran Satria-1 diharapkan mampu mendorong pemerataan jaringan internet di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk 3T. Sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan kesetaraan dalam mendapatkan jaringan internet.

"BAKTI juga sudah merampungkan kegiatan OSAT (on site acceptance test) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan," tutupnya.




(prf/ega)