Indonesia Menuju Penguasa AI di Kawasan Asia Tenggara
Hide Ads

Indonesia Menuju Penguasa AI di Kawasan Asia Tenggara

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 12 Jul 2025 13:06 WIB
Upaya Telkom bikin Indonesia jadi raja AI di kawasan Asia Tenggara.
Foto: Telkom
Jakarta -

Indonesia merupakan negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan populasi 287 juta jiwa. Kekuatan tersebut akan membuat negeri ini menjadi pemain utama dalam industri kecerdasan buatan (AI) dan Telkom percaya diri bisa menjadi pendongkraknya.

Berdasarkan data riset Boston Consulting Group memproyeksikan potensi ekonomi yang digerakkan oleh AI di ASEAN akan mencapai USD 120 miliar pada tahun 2027, sedangkan pertumbuhan total ekonomi AI di ASEAN diperkirakan akan mencapai USD 65 miliar pada tahun 2030.

Melihat potensi ekonomi yang sangat besar dari AI, Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan bahwa Telkom telah melihat peluang tersebut sejak sepuluh tahun yang lalu dan sudah mulai mengembangkannya. Perusahaan plat merah ini memulai dengan penguatan industri vertikal, penyediaan platform terintegrasi, dan penguatan kolaborasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Faizal, saat ini penerapan AI sangat terfragmentasi, disesuaikan, dan berorientasi solusi di dua belas sektor industri vertikal strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, manufaktur, kesehatan, asuransi, keuangan, dan perbankan.

"Sehingga pentingnya kolaborasi erat antara industri (pengguna AI), pemerintah (pembuat kebijakan dan etika), dan universitas (penyedia talenta dan riset) dalam pengembangan dan implementasi AI," kata Faizal, Jumat (11/7/2025).

ADVERTISEMENT

Saat ini Telkom telah mulai mengimplementasikan big data, machine learning (AI tradisional), deep learning, dan generative AI. Kini, Telkom tengah mengembangkan solusi AI yang diterapkan di setiap tahapan, seperti Big Box, Big One, Big View (big data); Big Science, Big Social (machine learning); Big Vision (deep learning); serta Big Assistant dan Big Legal (generative AI).

Lanjut Faizal, saat ini layanan tersebut sudah digunakan baik oleh pemerintah maupun industri. Ia mencontohknya di Kimia Farma, aplikasi AI Telkom sudah diimplementasikan untuk aplikasi rantai pasok manajemen eksekutif. Dengan penerapan AI, data operasional dan pemasaran dapat diintegrasikan secara real-time untuk memastikan ketersediaan produk, mengefisienkan distribusi, dan meningkatkan pendapatan berbasis data.

Pertamina juga menggunakan aplikasi AI Telkom untuk optimalisasi stok dan distribusi BBM. Dengan mengimplementasikan AI Telkom, Pertamina dapat mengintegrasikan data masif (5.518 SPBU, 15 juta transaksi per hari, 178 juta kendaraan) untuk memantau distribusi BBM, mencegah kelangkaan, dan menjaga pasokan energi nasional.

Selain itu, AI Telkom juga digunakan di Mitra Prodin untuk otomatisasi perhitungan jumlah linting cones. Dengan aplikasi AI Telkom ini, Mitra Prodin dapat menilai kinerja pegawai secara real-time melalui analisis pergerakan dan penghitungan jumlah cones otomatis melalui CCTV.

Sedangkan untuk generative AI, kata Faizal, saat ini Telkom tengah mengembangkan untuk proses internal dan eksternal, seperti produk myindibiz, TelkomGPT, dan Legalpro. Myindibiz dengan merek Bizy adalah copilot AI Telkom yang menyatukan data B2B menjadi insight cepat untuk membantu pelanggan, Account Manager, dan Business Manager mengambil keputusan lebih tepat.

Sementara itu, TelkomGPT adalah Private GPT yang menjaga kerahasiaan data sensitif di lingkungan internal sambil mengurangi risiko informasi bias dari internet publik. Adapun Legalpro merupakan akselerasi kepatuhan melalui alat hukum berbasis AI. Dengan aplikasi ini, teknologi AI terkini diintegrasikan untuk memproses kepatuhan yang cepat, akurat, dan efisien, sejalan dengan lanskap hukum Indonesia yang terus berkembang.

Upaya Telkom bikin Indonesia jadi 'raja' AI di kawasan Asia Tenggara.Upaya Telkom bikin Indonesia jadi 'raja' AI di kawasan Asia Tenggara. Foto: Telkom

Sejalan dengan keinginan Kementerian Komdigi dan dan Kementrian Perindustrian untuk mencetak talenta digital yang handal, sebagai BUMN telekomunikasi dan kepanjangan tangan negara dalam industri digital di Indonesia, Telkom memiliki peran strategis.

Salah satu bukti kongkrit Telkom dalam pengembangan talenta dan teknologi AI yang sudah dilaksanakan, kata Fasial adalah dengan membentuk AI Connect sebagai pusat keunggulan AI yang mendorong pengembangan teknologi melalui keterlibatan dan kolaborasi komunitas. Saat ini, AI Connect hadir di 9 kota: Jakarta, Makassar, Aceh, Bandung, Malang, Labuan Bajo, Yogyakarta, Bali, dan Papua.

Pada saat pembukaan Focus Group Discussion (FGD), Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah konkret yang telah diambil oleh Telkom dalam mendukung pengembangan industri kecerdasan artifisial (AI) di Tanah Air.

"Dukungan-dukungan semacam inilah yang akan kami apresiasi kepada seluruh industri yang berkomitmen dan berdedikasi untuk mengembangkan AI di masa yang akan datang," ujar Wamen Perindustrian dalam pidatonya.

Selanjutnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria juga mengatakan untuk mencapai agar potensi ekonomi yang digerakkan oleh AI dapat dimanfaatkan dengan optimal, Indonesia harus mempersiapkan talenta digital yang mampu mengembangkan serta memanfaatkan teknologi AI.

Adapun, data yang dimiliki Komdigi menyebutkan, setidaknya Indonesia membutuhkan 12 juta talenta digital pada tahun 2030 untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital, termasuk teknologi AI.

"Saat ini, Indonesia baru memasok sekitar 3 juta talenta digital, sehingga masih terdapat kesenjangan yang besar. Guna meningkatkan kapasitas talenta digital di Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI, Komdigi memiliki program Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship. Saat ini sedang dirintis program AI Talent Factory melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi global, universitas, dan berbagai pihak lain untuk mengembangkan talenta khusus di bidang AI," pungkas Nezar.




(agt/fay)