Telkom gencar menghadirkan solusi layanan berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), salah satunya BigBox AI yang memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan kedekatan dengan pelanggan.
Saat ini, BigBox disebut sudah memiliki ratusan jumlah pelanggan dari segmen Business to Business (B2B), mulai dari tingkat kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, perusahaan swasta, sampai pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM).
Dari sisi bisnis yang dipaparkan pada awal tahun mengungkapkan BigBox mengalami pertumbuhan 400% dari 2018 hingga 2024. Untuk memperluas pasarnya di 2025, Telkom menyasar pasar Business to Consumer (B2C) atau penjualan ke pelanggan personal dengan layanan software as a service (SaaS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui pendekatan berbasis data, BigBox AI dapat membantu pelaku usaha memperkuat retensi pelanggan secara signifikan. Analisis mendalam yang diberikan BigBox AI mempermudah pelaku usaha memahami pola belanja dan preferensi pelanggan lebih akurat," ujar Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business and Technology Telkom dikutip Rabu (2/7/2025).
Menurut Komang, BigBox AI adalah bentuk riil kampanye berbasis data yang dipersonalisasi sebagai kunci sukses meningkatkan efektivitas pemasaran serta membangun hubungan pelanggan lebih erat.
BigBox AI berkomitmen terus berinovasi guna memastikan pelaku usaha di Indonesia tetap kompetitif, agar mampu menciptakan pengalaman pelanggan lebih baik.
Dengan pemanfaatan AI dari BigBox, instansi pemerintah dan perusahaan telah banyak merasakan manfaat pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi biaya serta efektivitas operasional (peningkatan pendapatan dan layanan), yang diharapkan juga dapat dirasakan oleh pelanggan personal.
Salah satu implementasi AI yang telah terbukti efektif adalah chatbot berbasis Large Language Models (LLM) dan Natural Language Processing (NLP). Chatbot dari BigBox AI, yang awalnya digunakan untuk peningkatan layanan pelanggan Telkom, kini telah diadopsi oleh berbagai sektor industri dan pemerintahan.
Dijelaskan bahwa melalui chatbot ini memungkinkan instansi dan perusahaan untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, sementara tim layanan pelanggan dapat fokus pada kasus yang lebih kompleks.
Selain chatbot, BigBox AI juga menghadirkan solusi Legal Analytics yang mendukung instansi pemerintahan dalam pembuatan kebijakan berbasis data. Dengan dukungan NLP dan Machine Learning (ML), teknologi ini mampu menganalisis dokumen hukum secara mendalam, mengidentifikasi pola, serta memberikan prediksi berbasis data yang telah dipelajari.
Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menjelaskan, era AI saat ini adalah era kustomisasi massal. Oleh karena itu, layanan BigBox yang sudah dipersonalisasi bisa menjadi kunci penting pada kreasi dan retensi pasar.
"Strategi digital yang semakin banyak diadopsi pelaku usaha idealnya menjadikan BigBox AI sebagai solusi cerdas yang mendukung loyalitas pelanggan yang sustain," katanya.
(agt/fay)