Berkah Merdeka Sinyal Bagi Pelaku Usaha Busana Tenun Sumba
Hide Ads

Tapal Batas Bakti Kominfo

Berkah Merdeka Sinyal Bagi Pelaku Usaha Busana Tenun Sumba

Alfi Kholisdinuka - detikInet
Selasa, 05 Des 2023 13:13 WIB
Limbah Tenun Sumba Disulap Jadi Busana Cantik
Foto: Agung Pambudhy
Waingapu -

Rambu Ana Intan (29) berhasil menyulap limbah kain tenun tak terpakai menjadi busana cantik bernilai tinggi. Usahanya itu kini terbantu dengan keberadaan infrastruktur telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) di Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Waingapu, Sumba Timur.

Keberadaan BTS 4G itu membuat desa di pelosok Sumba Timur itu yang dulunya susah sinyal kini menjadi terhubung internet dan merdeka sinyal. Hal ini dimanfaatkan oleh Rambu Ana Intan untuk berjualan secara online di media sosial maupun e-commerce.

"Awalnya cuma berjualan biasa, jauh sebelum ada tower BAKTI itu. Cuma ketika sudah ada tower BAKTI, jaringan sudah ada, jadi saya menggunakan penjualannya lewat media sosial dan e-commerce. Dampaknya luar biasa, cukup membantu," ujarnya kepada Tim Tapal Batas detikcom beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rambu mengaku sebelum adanya infrastruktur telekomunikasi itu, dia harus pergi ke kota dengan menempuh jarak yang cukup lama untuk mendapatkan sinyal. Bahkan, ia juga harus naik ke bukit di belakang rumah untuk bisa terhubung internet.

"Namun setelah ada tower BAKTI, jaringan sudah ada, kita bisa pakai internet di rumah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, keberadaan sinyal kuat yang kini dinikmati menjadi berkah tersendiri. Selain dapat memangkas waktu perjalanan yang biasa ia rutin lakukan, hal ini juga meningkatkan omzet penjualan dari kreasi busana tenun Sumba.

"Setelah ada jaringan itu kan tidak perlu harus pergi ke Waingapu lagi atau naik gunung/bukit lagi untuk dapat akses (internet) untuk mempromosikan karya-karya saya. Jadi sejak adanya tower itu dampaknya luar biasa, terus omzet juga memang jauh lebih dari sebelumnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Rambu menuturkan harga untuk satu busana tenun Sumba buatannya bervariasi mulai dari Rp 150-600 ribu. Hal itu bergantung dari kualitas tenun yang diaplikasikan pada setiap pakaian. Namun, secara persentase omzet yang di dapat bisa sampai 85-90%.

"Kalau persen dari 100% itu bisa naik sampai 85-90% ya, dari sebelum-sebelumnya mengenal media sosial e-commerce paling 10-20%. Jadi penjualannya itu, cukup tidak terlalu meluas dibanding sekarang, karena tidak keseringan memposting begitu," ungkapnya.

Terakhir, kata dia, penjualan dari kreasi Tenun Sumba ini sudah tembus Australia. Kreasi itu menjadi cinderamata oleh pembeli asal Jakarta.

"Beberapa bulan lalu, tas tas motif tenun Sumba itu penjualannya sudah sampai keluar, ada yang ambil untuk jadi cendera mata ke Australia, dia tahu itu dari hasil postingan. Pembelinya orang dari Jakarta," pungkasnya.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

(akd/ega)