Punya 144 BTS, Natuna Perlahan Bebas Blank Spot
Hide Ads

Tapal Batas Bakti Kominfo

Punya 144 BTS, Natuna Perlahan Bebas Blank Spot

Nurcholis Ma'arif - detikInet
Jumat, 01 Des 2023 17:15 WIB
Tower BTS di Desa Kelanga, Natuna
Proyek pembangunan BTS merupakan salah satu upaya untuk pemerataan akses internet, termasuk di Natuna (Foto: Grandyos Zafna)
Natuna -

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau terus digalakkan. Saat ini saja, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan tersebut memiliki 144 stasiun pemancar atau tower Base Transceiver Station (BTS).

Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo telah membangun 17 BTS. Proyek pembangunan BTS merupakan salah satu upaya untuk pemerataan akses internet di wilayah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP), termasuk Natuna.

Tenaga Ahli Civil, Mechanical, Electrical (CME) BAKTI Kominfo Rachmat Wiyono menjelaskan Natuna merupakan salah satu lokasi prioritas pembangunan BTS karena saat itu masih banyak area blank spot di wilayah Natuna yang mayoritas merupakan kepulauan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Area blank spot itu artinya tidak bisa mengakses internet sama sekali dan pembangunan (BTS) di Natuna ini dimulai dari bulan Juni 2021. Kemudian ada juga yang dimulai di bulan Oktober 2021, dan on air itu Februari dan Maret 2022. Dan ada beberapa site (BTS) juga yang on air di November 2021," ujar Rachmat kepada tim Tapal Batas detikcom belum lama ini.

Rachmat menjelaskan membangun tower BTS di wilayah kepulauan seperti Natuna memiliki banyak tantangan. Mulai dari proses pengangkutan material hingga faktor cuaca.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, Kabupaten Natuna memiliki luas wilayah 141.901,20 km2 yang terdiri dari 172 pulau (30 pulau yang berpenghuni). Hanya 2% dari total wilayah itu berupa daratan dan sisanya merupakan perairan atau laut.

Jarak antarpulau pun bervariasi. Ada yang dapat ditempuh sekitar 20-40 menit (dari Pulau Bunguran Besar sebagai lokasi pusat pemerintahan) dengan speed boat atau kapal pompong, tapi ada juga yang membutuhkan waktu hingga 12 jam menggunakan kapal feri yang jadwalnya hanya satu minggu sekali.

"Tentunya membangun di kepulauan lebih sulit dan lebih banyak tantangan daripada di darat, karena yang paling sulit adalah proses delivery material. Kita juga terkendala oleh cuaca, apabila kapal yang men-delivery material ini tidak diizinkan untuk melakukan pengiriman atau berlayar, maka akan delay. Dan beberapa kali kita terkendala oleh pengiriman material sehingga banyak yang terlambat dari schedule awal," jelas Rachmat.

Hingga saat ini, kata Rachmat, BAKTI Kominfo sudah membangun 38 tower BTS. Sebanyak 17 BTS di antaranya baru dibangun dua tahun terakhir, dengan rincian 10 BTS menggunakan sistem transmisi microwave dan 7 BTS menggunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal).

Untuk BTS dengan sistem transmisi microwave dapat memberikan kecepatan internet 20 Mbps, sedangkan yang menggunakan VSAT memberikan kecepatan internet 2 Mbps.

"Yang dibangun di Natuna ini ada 17 site untuk BTS, itu terdiri dari 10 itu menggunakan transmisi microwave dan 7 menggunakan VSAT. Untuk site existing yang sudah dibangun sebelum 2021 itu sebanyak 21, jadi total ada 38 site yang sudah dibangun di Natuna. Itu tersebar ada yang di berbagai wilayah Natuna," ujarnya.

"Kalau untuk user yang kita cek, kalau untuk microwave user di jam sibuk 100 pengguna, sedangkan untuk VSAT, sebanyak 16 user di jam sibuk. Untuk provider di Natuna untuk di new BTS itu provider-nya XL, sementara yang di site existing Telkomsel, Indosat, dan XL," ujar Rachmat.

Geliat pembangunan tower BTS ini, menurut Rachmat, mendapatkan antusiasme masyarakat setempat karena tersedianya akses internet. Ke depan, pihaknya akan berupaya untuk menambah kecepatan internet hingga tower BTS di area lainnya.

"Kami akan upayakan untuk penambahan kecepatan agar nanti masyarakat bisa menikmati internet di wilayah Natuna agar sejajar dengan daerah lain, terutama di perkotaan. Kita juga mengupayakan penambahan titik terutama di area blank spot sehingga masyarakat Natuna bisa merasakan internet secara keseluruhan," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kadiskominfo Kabupaten Natuna Ikhwan Solihin menyebut saat ini total ada 144 tower BTS yang berdiri di Natuna. Adapun 42 di antaranya dibangun oleh BAKTI Kominfo.

Untuk akses internet di Pulau Bunguran Besar (pulau paling besar di Natuna dan paling banyak penduduknya), kata Ikhwan, sudah merata, meskipun perlu peningkatan bandwidth untuk lebih menggenjot digitalisasi di Natuna.

"(Tower) BTS kita ada 144, di antaranya 42 (tower) itu dari BAKTI. Jadi untuk saat ini (provider dan operator seluler/opsel) yang beroperasi itu Telkomsel, XL, dan Indosat," ujarnya.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

(ncm/ega)
Berita Terkait