5G Jalan di Tempat, Apa Indonesia Loncat ke 6G?
Hide Ads

5G Jalan di Tempat, Apa Indonesia Loncat ke 6G?

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 21 Sep 2023 21:00 WIB
Teknologi 5G di Tanah Air saja seakan tidak ada kemajuan, lalu apakah Indonesia berencana langsung loncat ke jaringan generasi keenam alias 6G? Begini kata Roni Nurmal, Director Ericsson Indonesia.
Apakah Indonesia bakal loncat dari teknologi 5G ke 6G? (Foto: Panji Saputro/detikINET)
Jakarta -

Teknologi 5G di Tanah Air saja seakan tidak ada kemajuan. Lalu apakah Indonesia mungkin langsung loncat ke jaringan generasi keenam alias 6G? Begini kata Roni Nurmal, Director Ericsson Indonesia.

Dalam acara the 2nd MASTEL's 5G Summit yang digelar di Hotel JS Luwansa, Kamis (21/9/2023), Roni meng-highlight soal diskusi yang belakangan ini membahas mengapa Indonesia tidak sekalian menunggu 6G. Menurutnya, akan sangat terlambat kalau harus menunggu kedatangan teknologi tersebut.

"Banyak sekarang diskusi kenapa kita nggak menunggu 6G. Saya kira kita akan sangat terlambat nantinya kalau kita menunggu 6G. 6G secara standar akan 2030, handset ekosistem yang harganya affordable lima tahun setelah itu. Sedangkan kebutuhan saat ini trafik drone, demand, dan use casenya akan terus berkembang," ujar Roni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun sekali lagi menegaskan, akan sangat susah mengejar ketertinggalan dari negara lain, bila Indonesia tidak segera mengimplementasikan teknologi 5G. Namun sayangnya saat ini harapannya tidak sesuai dengan realita yang ada.

Teknologi 5G seakan jalan di tempat. Setidaknya ada dua hal penting yang menjadi hambatannya, yakni mengenai spektrum dan ekosistem.

ADVERTISEMENT

Keduanya memang menjadi fokus utama, yang mana para pelaku industri ingin sekali itu bisa terealisasikan. Mereka berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bisa mewujudkannya.

Curahan hati ini juga sempat diutarakan oleh Ronald Limoa, Act. Vice President Technology PT Telekomunikasi Selular dan Shannedy Ong, Country Manager Qualcomm International. Dua orang tersebut mengatakan spektrum memang sangat dibutuhkan. Bahkan disampaikan oleh Shannedy bahwa spektrum merupakan sumber daya yang krusial.

Roni pun turut setuju dengan pendapat Ronald dan Shannedy. Dan menurutnya ada satu lagi yang penting, yaitu membangun sebuah ekosistem.

"Saya yakin pemerintah punya andil dan punya akses dan punya potensi yang sangat besar untuk membangun ekosistem yang lebih besar lagi. Jadi ketika 5G dan spektrum itu available, operator kemudian mengimplementasikan 5G, bukalah sebesar-besarnya akses supaya ekosistem itu berkembang lebih pesat," tegas Roni.

Sedikit informasi, bahwa teknologi 5G sudah dikenalkan kepada masyarakat Indonesia pada Mei 2022. Nah dari semua operator seluler yang beroperasi di Indonesia, mulai dari Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, hingga Smartfren sudah mengantongi izin dari Kominfo untuk jualan layanan 5G ke masyarakat.

Adapun dari keempat operator seluler itu, baru dua yang menghadirkan paket internet 5G bagi pelanggannya, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison. Sementara lainnya memilih menunggu terbentuknya ekosistem, ketersediaan spektrum, hingga mempersiapkan pendukungnya.




(hps/fyk)