PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut memanfaatkan gelaran ASEAN-Indo-Pacific (AIPF) Forums sebagai wadah untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi. Hal ini dikarenakan meskipun negara ASEAN menghadapi tantangan yang berbeda, namun pasar kawasan ASEAN memiliki banyak potensi.
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan potensi tersebut bisa dilihat dari adopsi digital dan ekonomi digital yang terus tumbuh secara signifikan.
"Oleh karena itu, kuncinya ada pada kemitraan dan kolaborasi. AIPF memegang peran penting dalam menyatukan public, private sector, global, dan regional player untuk membangun kemitraan strategis yang berkelanjutan dan sesuai untuk ASEAN dan Indo-Pasifik," kata Fajrin dalam keterangan tertulis, Minggu (10/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikannya saat berdiskusi panel l mengenai Connecting the Connectivity Plans in Asia and Beyond bersama Anand Stanley (President of Airbus Asia-Pacific), Michaela Browning (VP of Government Affairs & Public Policy Google Asia-Pacific) dan RenΓ© Piil Pedersen (Managing Director A.P. Moller Singapore Pte Ltd/Maersk).
"Telkom secara agresif fokus membangun bisnis digital di tiga bidang utama, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service, melalui strategi transformasi Five Bold Moves. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan value yang lebih tinggi," lanjut Fajrin.
Ia menambahkan salah satu wujud komitmen Telkom terhadap strategi utama yang dicanangkan adalah mengimplementasikan inisiatif DigiCo sebagai akselerator digitalisasi Telkom di bawah brand "Leap".
Untuk mendukung kemajuan digitalisasi Telkom, Leap menyiapkan tiga produk melalui Digico, yaitu PaDi UMKM, digital platform based ekosistem pengadaan untuk perusahaan yang menawarkan pengalaman transaksi B2B (Business to Business) yang lengkap bagi vendor skala mikro hingga besar; Agree, platform digital ekosistem pertanian, dan Logee, digitalisasi sektor transportasi dan distribusi untuk membantu memajukan perekonomian Indonesia.
Karena itu, guna mendukung connectivity plan di ASEAN Indo-Pasifik, Telkom juga turut berpartisipasi dalam ASEAN Indo-Pacific Forum: Startup Connect. Program ini adalah untuk bereksplorasi dan kolaborasi antar startup teknologi dan private sector di kawasan ASEAN.
Melalui Program Indigo dan MDI Venture, Telkom berpartisipasi dalam acara ini dengan menghadirkan lima startup yaitu: Privy.id, Pajak.io, Automa, MallSampah, dan PRIEDS.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu pasar data center dengan potensi permintaan paling besar di ASEAN. Karena itu, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
Telkom pun membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari roadmap plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN.
Hyperscale Data Center di Batam akan dibangun di atas lahan seluas 5 ha dengan kapasitas IT Load hingga 51 megawatt. Proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Singtel yang memiliki nilai investasi sebesar US$ 581 juta.
(ega/ega)