Telkom mempertegas upayanya dalam membangun masa depan digital yang sejalan dengan semangat Indonesia di KTT ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Hal ini dilakukan dengan mempercepat pengembangan Data Center, Layanan Digital, dan inklusivitas UKM.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana mengatakan konektivitas TelkomGroup telah mencakup lebih dari 98% penduduk Indonesia. Pihaknya juga telah memperluas digitalisasi bahkan ke wilayah paling terpencil di negara ini.
"Untuk merespons pesatnya pertumbuhan permintaan digital dan data center, Telkom melalui anak perusahaannya, NeutraDC, fokus pada penerapan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui kemitraan strategis," jelas Venusiana dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan Telkom juga berkomitmen memperluas pasar data center Indonesia ke pemain global dan regional.
"Data center telah bekerja sama dengan Singtel dalam membangun investasi US$ 581 juta pada Hyperscale Data Center di Batam. Telkom memiliki 30 fasilitas data center (25 domestik & 5 luar negeri) dan tersebar di 4 negara (Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste) dengan klasifikasi Tier 3 dan Tier 4," terangnya.
Diketahui, perusahaan ini menyediakan produk dan solusi, seperti shared colocation, dedicated colocation, cross-connect, smart hand, dan DC interconnect. Untuk Layanan Digital, Telkom melalui Digico pun akan menjadi akselerator digitalisasi perusahaan dengan menyediakan produk-produk prioritas untuk mendukung kemajuan digitalisasi Telkom.
"Telkom juga mendirikan Indibiz sebagai platform untuk meningkatkan keterampilan dan berkolaborasi dalam ekosistem untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dan inklusivitas digital Indonesia," tuturnya.
Ia menegaskan Telkom memberikan layanan terbaik dalam konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital bagi pelanggan. Terlebih dengan adanya potensi ekonomi digital Indonesia yang tumbuh hingga Rp 4.531 Triliun pada tahun 2030.
"Seluruh upaya berkelanjutan ini merupakan bagian dari misi Telkom untuk mendigitalkan Indonesia dan membangun masa depan digital yang berkembang di kawasan ASEAN," tambahnya.
Sebagai informasi, Telkom turut menunjukkan upaya strategisnya dalam membangun digitalisasi Indonesia di ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF), flagship event dari KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada 5-6 September 2023 lalu.
Dalam pembukaan AIPF, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan tiga agenda utama kegiatan ini, yakni Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Sustainable dan Innovative Financing, and Digital Transformation and Creative Economy.
"Pada tahun 2030, ekonomi digital di kawasan ASEAN diperkirakan akan tumbuh hingga US$ 1 triliun. Oleh karena itu, adopsi dan inovasi digital harus diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UKM," ujar Jokowi.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menambahkan ASEAN Indo Pacific Forum berfungsi sebagai platform untuk memungkinkan dialog inklusif dan kolaborasi strategi untuk mendukung ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.
"Untuk menghadapi tantangan global, masyarakat, sektor swasta, dan pelaku usaha harus membentuk aliansi dan kolaborasi strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, berkelanjutan, dan terhubung," ucap Erick.
Dalam AIPF, dilakukan diskusi panel, showcase, dan business matching yang diharapkan menginspirasi kemitraan dan kolaborasi baru yang berkelanjutan untuk memperkuat perekonomian.
(anl/ega)