Operator seluler Telkomsel mempunyai pandangan yang berbeda terkait wacana penghentian jaringan 2G.
Vice President Corporate Communications Telkomse, Saki H. Bramono, mengungkapkan jaringan 2G masih diperlukan oleh Telkomsel. Terlebih lagi, masih banyak yang memanfaatkan untuk telepon dan SMS.
Selain itu, kata Saki, masih banyak HP yang digunakan masyarakat yang perangkatnya belum mendukung fitur Voice over LTE (VoLTE). Sehingga, jika tidak ada VoLTE, saat menelpon maka harus pakai jaringan 2G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang belum karena kita lihat data pelanggan, misalnya ada tower nih, lalu Hp belum VoLTE itu dia tanpa 2G bisa melalui voice bisa, tapi kalau Hp belum VoLTE itu harus pindah ke 2G meng-cover voice. Kadang-kadang Hp butuh VoLTE capable," ujar Saki di Jakarta, Senin (21/8/2023).
Adapun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, penyelenggara jaringan bergerak selular diberikan kebebasan untuk memilih teknologi, termasuk namun tidak terbatas pada teknologi dengan standar 3GPP.
"Oleh karenanya penyelenggara seluler memiliki keleluasaan dalam memilih teknologi yang sesuai dengan potensi demand suatu wilayah dan strategi bisnis," imbuh Dirjen IKP Kementerian Kominfo, Usman Kansong, beberapa waktu lalu.
Wacana penghentian layanan 2G ini berhembus usai XL Axiata berniat memadamkan jaringan seluler jadul itu. Hanya saja, dimatikannya 2G dilakukan secara alami tidak seperti saat suntik mati 3G.
Adapun sebelumnya, Telkomsel telah mematikan jaringan 3G dan mengalihkannya penggunaan spektrum untuk layanan 4G. Dengan demikian, Telkomsel memiliki jaringan 2G dan 4G sampai saat ini.
(agt/fyk)