Jika terpilih sebagai dewan International Telecommunication Union (ITU) Region E Asia Australasia 2023-2026, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memastikan Indonesia punya tiga fokus yang akan dijalankan yakni membangun kapasitas sumber daya manusia, pemberdayaan perempuan, dan menghubungkan yang tidak terhubung.
Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di hadapan tamu delegasi negara ITU saat Indonesia Night yang digelar Rabu malam (28/9/2022) waktu Bucharest, Rumania.
Menurutnya guna mewujudkan dunia digital yang terhubung menuntut lebih dari hanya menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang kuat. Intinya orang-orang dan kapasitas mereka untuk menggerakkan dunia maju harus selalu berada dalam fokus digital pengembangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Kominfo akan terus mendorong PBB untuk menyediakan lebih banyak program peningkatan kapasitas untuk semua negara anggota, terutama di negara berkembang dan negara dengan ekonomi dalam transisi.
Kedua, Indonesia akan tetap terus memberdayakan wanita dalam berbagai sektor kegiatan. "Penting untuk menyediakan wanita dengan lebih banyak akses atau lebih banyak ruang dan peluang untuk tumbuh dan terlibat dalam pekerjaan penting PBB," kata Johnny.
Terakhir menghubungkan yang tidak terhubung. Tanpa adanya konektivitas digital yang aman, merata dan terjangkau, akan membahayakan. Bisa-bisa lompatan digital malah berubah menjadi jurang digital.
"Itulah alasan kami harus memusatkan perhatian kita untuk memberdayakan sisa 2,9 miliar orang yang tidak terhubung di seluruh dunia," ucap Johnny.
Indonesia sendiri telah melakukan usahademi menghadirkan koneksi internet cepat secara merata di Tanah Air. Sehingga ini akan mempersempit jurang kesenjangan digital di dalam negeri.
![]() |
Kendati sebagai negara kepulauan yang luas, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyediakan digital yang inklusif, terjangkau, dan konektivitas yang aman di seluruh nusantara.
"Di bawah arahan presiden, bahwa pemerintah punya tanggung jawab yang besar untuk menggelar infrastruktur TIK di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal Indonesia," ujar Johnny.
Hal tersebut sejauh ini telah diupayakan, baik dengan koneksi fiber optic hingga satelit. Hanya saja dalam proses pembangunan infrastruktur digital di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) tidak mudah seperti banyak orang bayangkan.
"Bukan pekerjaan yang gampang, dunia mengetahui, ITU mengetahui, ini bukan pekerjaan yang gampang," ungkap Johnny.
"Karenanya kolaborasi, kerjasama baik itu lintas kementerian dan lembaga maupun bersama ekosistemnya. Kita bangun agar nanti kita sukses dalam membangun infrastruktur TIK yang meratadi seluruh Indonesia," dambanya
![]() |
Dia pun berharap Doktor Meiditomo Sutyarjoko terpilih sebagai anggota Radio Regulation Board (RRB) Region E Asia Australasia. Sebab Indonesia membutuhkan banyak slot satelit agar dapat menyelimuti seluruh daerah di Tanah Air.
"Karena dalam roadmap, Indonesia sangat agresif untuk membangun satelit. Baik di Geo Orbit seperti High Throughput Satellite yang sedang kita bangun, maupun yang behubungan dengan Low Earth Orbit Satellite," kata Johnny saat ditemui usai acara Indonesia Night di sela-sela sidang ITU Plenipotentiary Conference (ITU PP) 2022, Bucharest, Rumania.
Saat ini, kata Johnny, pihaknya telah memberikan izin penyelenggara Low Earth Orbit Satellite. Kominfo akan membuka ruang agar satelit rendah ini bisa dimanfaatkan masih dalam posisi sebagai backbone dan bukan provider layanan internet (ISP).
"Ini demi melindungi provide internet yang sangat banyak di Indonesia,yakni sekitar 400-500 ISP, sehingga bisa tumbuh dengan baik di saat Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan transformasi digital," pungkasnya.
(afr/afr)