Telkom melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) terus berupaya mencetak talenta digital. Terbaru dengan mencari sampai ke tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) maupun non-YPT digandeng untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital demi meningkatkan kualitas lulusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mensukseskan misinya mencetak talenta digital di Indonesia, ITDRI menargetkan siswa SMK ini untuk menjadi talenta digital sedini mungkin. Melalui dua pilar Learning dan Innovation, ITDRI memberikan bekal ke siswa SMK ini dengan berbagai project sehingga memicu inovasi untuk menjawab permasalah yang mereka hadapi," ujar Chairman of ITDRI, Jemy V Confido dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/8/2022).
Menurut Jemy, program ini diharapkan mendorong ITDRI bersama SMK dapat berinovasi menciptakan, membangun, dan mengembangkan layanan-layanan digital agar manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak luas.
Dalam program tersebut, delapan SMK yang terlibat di seluruh Indonesia, yakni SMKS Al Huda Sariwangi Tasikmalaya, SMKS PGRI 2 Sumedang, SMKS Bina Nusantara Cisalak Subang, SMKS Muhammadiyah Bandongan, SMKS Muhammadiyah 2 Sidoarjo, SMKS NU Sunan Malang, SMKS Muhammadiyah Sintang, dan SMKS Bina Latih Karya Bandar Lampung.
Kegiatan ini didukung juga peserta magang dari Telkom yang tergabung program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch sebagai fasilitator para siswa. Adapun, perguruan tinggi Indonesia yang terlibat, yakni Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Udayana, dan Universitas Lampung.
Disampaikan Jemy, program ini juga tercakup Program Skema Pemadanan SMK Pusat Keunggulan periode 15 Juli hingga 29 Juli 2022. Lulusan SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, sehingga pada pendidikan SMK siswa dibekali dengan keahlian khusus baik secara teori, teknik maupun praktek sesuai program keahlian yang dipilih.
"Kami mendukung SMK menjadi pusat keunggulan dengan metode Teaching Factory yang aktif sehingga dapat menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain," katanya.
Merangkum Badan Pusat Statistik serta Databoks, tahun ini di Indonesia tercatat ada 14.198 Sekolah SMK Negeri maupun Swasta dengan jumlah siswa sebanyak 5.392.938 orang. Pada tahun ajaran 2020/2021 lulusan SMK sekitar 1,63 juta orang, dengan rincian 702.517 orang dari SMK negeri dan 929.755 orang dari SMK swasta.
(agt/fay)