SKKL Echo Jalan Tol Internet ke AS Sampai ke RI, Apa Kabar Bifrost?
Hide Ads

SKKL Echo Jalan Tol Internet ke AS Sampai ke RI, Apa Kabar Bifrost?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 24 Jun 2022 20:11 WIB
Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Facebook-Google yang menghubungkan Amerika Utara dengan Asia Tenggara.
SKKL Echo Jalan Tol Internet ke AS Sudah Berlabuh di RI, Apa Kabar Bifrost?. Foto: Facebook
Jakarta -

Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Echo sudah mulai digelar dan berlabuh di Indonesia sebagai jalan tol internet secara langsung ke Amerika Serikat (AS). Lalu, apa kabar 'saudara kembarnya' Bifrost?

Sebagai informasi, ada dua kabel bawah laut yang diumumkan pada Maret 2021, digelar membentang sepanjang 15 ribu km dari pantai barat AS yang kemudian terhubung dengan Indonesia dan Singapura, yaitu Echo dan Bifrost.

Kedua SKKL itu diinisiasi oleh perusahaan teknologi Meta (induk Facebook, Instagram. WhatsApp) dan Google dengan menggandeng mitra lokal. Google duet dengan XL Axiata untuk menggelar Echo dan Meta bermitra dengan Telin yang merupakan anak perusahaan Telkom, bersama Keppel perusahaan asal Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pembangunan Bifrost menjadi strategis, karena akan berfungsi memperkuat 2nd Gateway International Manado.

Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba mengatakan, jalur SKKL Bifrost juga akan berfungsi sebagai diversity/redundancy titik pendaratan di mana titik pendaratan IGG (konsorsium Telkom dan Telin) dan Bifrost akan berbeda. Selain itu untuk memberikan dukungan ketersediaan konektivitas ke arah Ibu Kota Nusantara.

"Telkom Group melalui Telin telah membangun 80 ribu SKKL, ditambah dengan kolaborasi kepemilikan di berbagai SKKL internasional lainnya mencapai 70.000 KM terbentang dari Indonesia, kawasan Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat," jelas Dirut Telin Budi Satria Dharma Purba, Jumat (24/6/2022).

Sementara itu, SVP Corcomm & Investor Relation Telkom Ahmad Reza memaparkan, Telkom diklaim menjadi operator pertama yang membangun SKKL yang menghubungkan Indonesia/Asia Tenggara langsung ke Amerika Serikat. Melalui konsorsium Kabel Laut SEA-US dan Indonesia Global Gateway (IGG) membangun SKKL sejak tahun 2014 dan selesai tahun 2017.

IGG adalah konsorsium antara Telkom dengan Telin, sedangkan SEA-US adalah konsorsium internasional beranggotakan Telin, Globe Telecom, GTA, Hawaiian Telcom, RTI, dan GTI. Kedua SKKL tersebut sudah beroperasi sejak 2017 melayani pelanggan nasional dan juga hyperscaler, seperti Meta/Facebook, AWS, Microsoft, dan lain sebagainya serta melayani IP Transit (2nd Gateway International Manado).

Reza menambahkan, kabel bawah laut IGG SEA-US ini membentang dari Singapura, Indonesia ke AS dan menghubungkan lima area dan teritori, yaitu Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, AS), dan Los Angeles (California, AS).

Disampaikannya juga, penggelaran SEA-US dan IGG ini merupakan jalur alternatif yang melewati perairan Indonesia dan laut Pasifik sebagai proteksi atas rute-rute kabel ke Amerika yang umumnya melalui isu Selat Luzon dan Laut Cina Selatan/Selat Luzon yang sering mengalami gangguan kabel putus akibat gempa bawah laut dan juga jangkar kapal.

"Hal ini mengakibatkan jalur IGG dan SEA-US saat ini menjadi rute paling favorit dan semakin meningkatnya permintaan pelanggan untuk rute ini. Saat ini banyak pengembangan dan pembangunan sistem kabel laut yang mengikuti rute ini," jelas Reza.

Memperkuat SKKL yang sudah ada dan menghubungkan konektivitas di Indonesia Timur, Telin telah membangun SKKL Bifrost sejak Maret 2021, bergabung dengan konsorsium telekomunikasi global beranggotakan Telin, Keppel dan Meta. Menurut Reza, SKKL Bifrost menghubungkan langsung Indonesia ke AS dengan Manado sebagai gateway internasional kedua di Indonesia setelah Batam, untuk mendukung pembangunan kawasan Indonesia Timur.

"Pembangunan SKKL Bifrost yang dipionir oleh Telkom Group menjadi sangat strategis bagi konektivitas Indonesia secara komprehensif dan mendukung ekonomi digital yang diproyeksikan pada tahun 2030 dapat mencapai Rp 4.500 triliun. Keberadaan SKKL Bifrost ini juga akan menjadi backup jika ada SKKL yang putus atau mengalami gangguan dan ketersediaan konektifitas ke arah Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) Republik Indonesia yang saat ini juga dalam proses pembangunan," paparnya.




(agt/fay)