Pimpin Gugus Tugas Digitalisasi B20, Telkom Siapkan 4 Prioritas Kerja
Hide Ads

Pimpin Gugus Tugas Digitalisasi B20, Telkom Siapkan 4 Prioritas Kerja

Nada Zeitalini Arani - detikInet
Jumat, 04 Feb 2022 14:13 WIB
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah
Foto: Telkom
Jakarta -

Inklusi digital menjadi salah satu tema dan tujuan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20 hingga akhir tahun 2022. Untuk mewujudkan dunia yang serba digital maka dilakukan gerak kolektif bersama seluruh pihak, termasuk di dalamnya para pelaku usaha dan pemerintah berbagai negara di dunia.

Dibentuknya Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia 2022 juga merupakan upaya Indonesia mewujudkan inklusi digital di dunia. Gugus Tugas ini dipimpin oleh Ririek Adriansyah selaku Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Ada 32 perwakilan negara yang menjadi anggota serta pelaku usaha di lebih dari 22 sektor industri berbeda.

"Menjadi sebuah kehormatan dan tanggung jawab yang besar dapat mewakili Gugus Tugas Digitalisasi tahun ini, dan kami berharap bisa berkolaborasi dengan kelompok yang terdiri dari individu-individu yang beragam latar belakangnya, mewakili 32 negara dan lebih dari 22 industri berbeda," kata Ririek dalam keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami yakin, bersama-sama kita bisa berkolaborasi untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak positif dan dapat ditindaklanjuti," imbuhnya.

Menurut Ririek, inklusi digital harus diwujudkan karena arus digitalisasi kini telah banyak mengubah pola hidup dan interaksi manusia. Akan tetapi, di tengah derasnya arus digitalisasi, masih ada beberapa pihak yang belum menikmati dampak positif dari kehadiran teknologi dan dunia digital.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, pelaku usaha dan pemerintah harus semakin aktif berkolaborasi menghadirkan infrastruktur digital yang bisa diakses siapapun, kapanpun, dan di manapun demi menghapus kesenjangan.

"Hal ini selaras dengan salah satu tujuan Presidensi G20 Indonesia yaitu mendorong inklusi digital, yang berarti mempercepat integrasi masyarakat kurang mampu ke dalam ekosistem ekonomi digital. Untuk melakukannya, para pelaku bisnis dan pemerintah di seluruh negara anggota G20 harus menyepakati visi bersama, dan memiliki pemahaman sama mengenai apa itu inklusi digital," ujarnya.

Ada empat prioritas kerja yang dimiliki Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia tahun ini. Pertama, Digital for Economic Health and National Resiliency. Ini adalah fokus untuk membangun ekosistem digital yang bermanfaat bagi ekonomi dan ketahanan nasional.

Kedua, Digital Infrastructure and Platforms. Ini adalah langkah untuk mendorong terciptanya infrastruktur dan platform digital yang merata. Tujuannya adalah membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal, untuk tumbuh.

Ketiga, Digital Entrepreneurship. Untuk meningkatkan partisipasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam ekonomi digital dan meningkatkan kemampuan digital masyarakat.

Empat, Ensuring Safety in Digital Spaces, yaitu memastikan terciptanya perlindungan menyeluruh bagi pengguna internet di berbagai negara.

Keempat prioritas kerja Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia muncul setelah tim melihat banyaknya tantangan akibat derasnya arus digitalisasi kini. Seperti di antaranya kesenjangan akses digital yang masih lebar, rendahnya literasi digital masyarakat, rendahnya pembiayaan untuk infrastruktur digital, hingga meningkatnya kekhawatiran terkait serangan siber yang makin sering terjadi.

"Ada beberapa tantangan yang muncul akibat digitalisasi di dunia saat ini. Solusi untuk mengatasinya sangat dibutuhkan untuk memperkuat pertumbuhan dan peningkatan kemakmuran masyarakat secara inklusif," ujarnya.

"Saya yakin, dengan bimbingan dan keahlian para pimpinan serta anggota Gugus Tugas, kita bisa merekomendasikan kebijakan untuk nantinya ditindaklanjuti dan memberi dampak positif kepada dunia," tutup Ririek.

(ncm/fay)
Berita Terkait