Year in Review 2021

Meski Ada 5G, Jaringan 4G Tetap Makin Kencang

Angga Laraspati - detikInet
Kamis, 06 Jan 2022 19:29 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Keberadaan jaringan 5G membuat jaringan 4G bisa jadi ditinggalkan. Padahal, jaringan 4G juga masih memiliki kecepatan yang cukup untuk berselancar di internet.

Usai Telkomsel mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hal itu tidak semerta-merta membuat jaringan 4G menghilang begitu saja.

Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan penggelaran layanan 5G ini menandai bahwa saat ini Indonesia memasuki tahapan simultaneous operations 4G dan 5G.

"Artinya, kehadiran layanan 5G tidak lantas menggusur layanan 4G, karena di tahapan pengembangan awal ini, jaringan 4G juga dibutuhkan sebagai basis operasional 5G," ungkap Johnny beberapa waktu yang lalu.

Pada kenyataannya, jaringan 4G juga terbukti tetap oke di beberapa kota di Indonesia. Hal ini juga diperkuat oleh riset yang dilakukan oleh OpenSignal yang memperlihatkan kecepatan jaringan 4G, khususnya Telkomsel.

Hasil riset tersebut memperlihatkan bahwa kecepatan internet download 4G Telkomsel makin kencang daripada sebelumnya. Melesatnya koneksi internet Telkomsel tersebut tak terlepas dilakukannya refarming 4G di pita frekuensi 2.100 MHz.

Hasilnya, ada perubahan pengalaman seluler pengguna antara Januari dan Agustus di 40 kota yang mengalami peningkatan kecepatan download rata-rata sebesar 16,8% menjadi 21,6 Mbps pada Agustus ini yang sebelumnya 18,5 Mbps saja.

Sementara itu, di pita frekuensi 2.300 MHz Telkomsel juga sudah merampungkan refarming bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Smartfren yang sama-sama sebagai pemenang lelang di tahun 2021. Total di 2.300 MHz, Telkomsel kini memiliki lebar pita 50 MHz.

Di sisi lain, pada Mei 2021 yang lalu Telkomsel juga menjadi pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz. Dengan ini, Telkomsel akan mengoptimalkan tambahan spektrum 20 MHz untuk memaksimalkan layanan 4G.

Telkomsel mendapatkan 20 MHz yang terdiri dari 10 MHz pada Blok A yang berada di rentang 2.360-2.370 MHz untuk wilayah layanan zona 1, 4, 5, 6, 9, 10 dan 12 dan 10 MHz pada Blok C di rentang 2.380-2.390 MHz untuk wilayah layanan zona 4, 5, 6, 9, 10, 12 dan 15.

"Dalam analisis ini, kami telah melihat penggunaan spektrum Telkomsel untuk memahami pendekatannya dan dampaknya terhadap pengalaman seluler para pelanggan," ujar OpenSignal dalam keterangan beberapa waktu yang lalu.

Menurut OpenSignal, dulu Telkomsel mengandalkan tiga downlink frekuensi 5 MHz pada Band 1 (2.100 MHz) untuk menyediakan layanan 3G di 40 kota besar di Indonesia. Meski begitu, pada akhirnya Telkomsel memanfaatkan 1 band untuk meningkatkan kapasitas 4G.

Hasilnya pun cukup memuaskan, para pengguna seluler Telkomsel antara Januari - Agustus 2021 di 40 kota mengalami peningkatan kecepatan download dengan rata-rata 16,8% menjadi 21,6 Mbps pada Agustus 2021 yang sebelumnya 18,5 Mbps.

Telkomsel pun dinyatakan lulus Uji Layak Operasi (ULO) 5G setelah melalui proses ULO 5G yang dilakukan Telkomsel dan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada yaitu 19-21 Mei 2021. Telkomsel pun mengantongi SKLO 5G untuk menggelar jaringan 5G.

Menurut VP Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna, tambahan lebar pita frekuensi tersebut bukan tahapan final dalam pengembangan 5G di Indonesia. Telkomsel, kata Indra, masih akan terus meningkatkan kualitas jaringan 5G secara bertahap dan terukur sekaligus mendorong penguatan perkembangan ekosistem 5G di Indonesia.

"Memang terus terang ini belum ideal, ada tiga faktor utama yang terus kita improve. Pertama spektrum idealnya 100 MHz, sekarang kita maksimal di 2,3 (GHz) ada 50 MHz. Dan kami masih sharing dengan 4G," ungkap Indra.



Simak Video "Seberapa Kencang 5G Telkomsel di Bali?"

(ncm/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork