Andre Rosiade Minta Menteri BUMN-Kominfo Terbitkan Regulasi Over The Top
Hide Ads

Andre Rosiade Minta Menteri BUMN-Kominfo Terbitkan Regulasi Over The Top

Mega Putra Ratya - detikInet
Sabtu, 04 Des 2021 08:27 WIB
Andre Rosiade
Foto: Andre Rosiade
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyambut baik upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta Telkom menjadi digital company dengan fokus kepada data center, jaringan, hingga infrastruktur fiber optic.

Hal itu disampaikan Andre dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Kamis (2/11/2021). Dalam rapat itu, Andre memberikan catatan bahwa investasi yang dilakukan Telkom selama ini tidak memberikan nilai tambah bagi Telkom. Sebab, belum adanya regulasi yang mengatur terkait layanan Over The Top (OTT) asing di Indonesia.

"Kalau kita dengar bahwa telkom selalu bangun infrastruktur. Untuk fiber optic Telkomsel itu misal Rp 10 triliun per tahun, lalu Telkom juga belasan triliun per tahun. Namun ada permasalah di sini Pak Menteri," kata Andre dikutip Sabtu (4/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kita membangun infrastruktur, tapi added value bagi Telkom itu kurang. Kenapa, karena tidak ada aturan soal Over The Top itu Pak Menteri. Sehingga Telkom dan Telkomsel dipaksa oleh pemerintah membangun infrastruktur, tapi semacam Netflix dan lain-lain itu tidak menymbangkan pendapatan dan added value bagi Telkom," imbuh dia.

Menurut Andre, traffic Netflix dan layanan OTT lainnya memakan banyak bandwith internet sehingga mengganggu internet publik. Seperti untuk kepentingan pendidikan, layanan kesehatan, perkantoran juga pemerintahan. Semuanya menjadi lebih lambat.

ADVERTISEMENT

Andre menjelaskan, Indoneisa berada di urutan ke 121 soal kecepatan internet. Salah satu penyebabnya adalah operator telkom ragu untuk berinvestasi lantaran yang mendapat untung dari investasi tersebut adalah layanan OTT semacam Netflix, FaceBook, hingga YouTube.

"Netflix, YouTube, FaceBook, semua bisa jualan iklan. Tapi operator telkom kita tidak mendapatkan keuntungan. Ini bukan memberikan insentif kepada Telkom, bukan telkom ini manja, tapi ini soal keadilan. Mereka diminta investasi belasan triliun per tahun, ini rasa keadilan yang harus diberikan kepada operator telkom kita. Apa itu Telkom, Indosat, XL, bahwa mereka berinvestasi tapi diberi kepastian bahwa ada aturan Over The Top sehingga mereka juga mendapatkan kue keuntungan," kata Andre.

Dalam kesempatan itu, Andre pun meminta Menteri BUMN segera berkomunikasi dengan Menteri Kominfo untuk membahas regulasi terkait layanan Over The Top (OTT).

"Jangan sampai nanti Pak Arya marah-marah, kok ini Telkom invetasinya besar tapi tidak ada keuntungan. Karena tidak ada aturan Over The Top itu Pak Menteri. Jadi saya meminta Pak Menteri segera bertemu Menkominfo untuk membicarakan hal ini," kata Andre.




(mpr/ega)