Potensi industri digital dan konten dinilai sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Pangsa pasar industri tersebut secara global akan terus tumbuh sampai tahun 2025.
Telkom melalui Telkom Corporate University (Corpu) yang memotori Indonesia Telecommunication and Digital Research Institut (ITDRI) bersama Perum Produksi Film Negara (PFN) terus berupaya memberikan dampak lebih besar kepada industri digital dan konten.
"Market size bisnis digital dan konten itu secara global mencapai Rp 2.780 triliun digital content pada 2025, atau tumbuh 5% dari capaian 2019 sebesar Rp 2.230 triliun," ujar Jemy V. Confido, Senior General Manager Telkom CorpU sekaligus Chairman ITDRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jika ditambah valuasi bisnis media, nilainya lebih besar lagi, yakni mencapai Rp5.990 triliun. Di era pandemi, bisnis ketiganya (digital, konten, dan media) mengalami konvergensi sehingga malah makin banyak peminatnya.
"Content, creativity, digital, media, itu adalah kata-kata yang sering bercampurbaur dan menghasilkan potensi luar biasa tidak peduli di era pandemi. Maka sangat tepat jika Perum PFN & Telkom terus menggali bisnis terkait," ungkapnya.
"Mulai dari membangun talenta, inovasi yang ditopang riset, dan tentu diharapkan menghasilkan produk berbasis ekosistem serta kemandirian negara dengan memanfaatkan teknologi digital ," sambungnya.
Judith J. Dipodiputro, Dirut Perum PFN, mengatakan, perkembangan teknologi yang ada dan pertumbuhan konten yang terus naik telah membuat industri konten hampir menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia sekalipun belum sekuat pangan.
![]() |
"Oleh karena itu, kita perlu segera bergerak secara cepat untuk bisa menunggangi ombak yang terus bergerak dan membesar. Dengan kerjasama Perum PFN dan PT Telkom melalui ITMLI dan ITDRI turut berkontribusi dan berkomitmen untuk mempersiapkan SDM Indonesia menjadi professional dengan sertifikasi dan kompetensi yang diakui dan dapat diterima di berbagai belahan dunia," katanya.
Menurut dia, hal tersebut juga sejalan visi transformasi Perum PFN untuk menjadi perusahaan umum milik negara yang bergerak dalam pembiayaan, produksi, dan perdagangan Hak Kekayaan Intelektual dalam bentuk film dan konten untuk mengisi pasar domestik dan global.
Guna meraih potensi bisnis pasar digital, konten, dan media yang demikian gemuk tadi, cara lama hrs ditinggalkan. Seperti harus aktif menjadi produsen, merubah pola pikir menjadi digital mindset, mengkreasi produk yang lebih cepat lebih baik, harus mau cepat belajar, serta harus selalu relevan dengan kondisi masyarakat.
![]() |
Indonesia Telecommunication & Media Learning Institute (ITMLI) Webinar Series 2 menghadirkan kreator konten Raditya Dika dan Creativepreneur Keenan Pearce. Sebelumnya, ITMLI Webinar Series Episode 1 bertajuk Investing in Digital & Creative Industry dengan pembicara Menteri Perdagangan RI 2011-2014, Gita Wirjawan dan Director of Innovation and Entrepreneurship at CIEL SBM ITB, Yulianto Suharto.
Baik Raditya Dika maupun Kienan Pierce, keduanya memberikan paparan presentasi menarik dan membuka sisi kreativitas ratusan audiens pada siang tersebut. Terutama terkait kemampuan menyajikan konten secara atraktif, sekalipun orang menilai hal tersebut sulit dilakukan.
Webinar ini direncanakan dilakukan hingga episode 6 dengan puncaknya adalah ITDRI Festival yang digelar pada Desember 2021 mendatang. Seluruhnya bisa diakses masyarakat Indonesia melalui platform milik Telkom CorpU yaitu myDigiLearn dan Smarteye Virtual Convention Center.
(agt/asj)