Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha, mengungkapkan informasi terbaru terkait bersatunya Indosat Ooredoo dan Tri, yaitu sedang dalam proses approval. Ia menyampaikan beriringan dengan pencapaian mereka selama kuartal ketiga 2021.
Diketahui, total pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan telekomunikasi ini, meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Angkanya sendiri sekitar Rp 23 triliun, di mana laba bersih hingga Rp 5,8 triliun dan mengalami peningkatan pelanggan menjadi 62,3 juta.
"Terkait merger, saat ini memang sedang dalam proses approval. Jadi memang belum ada jawaban kongkrit yang bisa diberikan. Karena masih menunggu approval proses dari beberapa otoritas. Jadi tidak hanya Kominfo, tapi ada beberapa juga yang masih dalam proses on going," kata Vikram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit informasi, bahwa induk perusahaan dari Indosat Ooredoo dan CK Hutchison, sepakat untuk menggabungkan anak perusahaan mereka, yakni Indosat dan Tri. Namanya pun akan disesuaikan dan berevolusi menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Kendati begitu, perlu digarisbawahi, bahwa nama tersebut belum resmi digunakan, hingga proses merger Indosat dan Tri kelar pada akhir tahun 2021. Adapun nominal transaksi dari penggabungan ini, mencapai USD 6 miliar atau setara Rp 85 triliun.
lalu kedua perusahaan telekomunikasi ini, sepakat tidak ada layanan paket bagi pelanggan yang mengalami perubahan. Maka dapat dipastikan, baik pelanggan Indosat maupun Tri, masih mengikuti aturan dari masing-masing operator seluler, hingga nantinya resmi berpadu menjadi satu, yakni Indosat Ooredoo Hutchison.
Adapun tim Kominfo tengah mengevaluasi merger Indosat dan Tri. Meskipun hal tersebut belum berakhir, Menkominfo Johnny G Plate, merestui aksi korporasi kedua operator seluler itu.
Bila proses 'perkawinan' selesai, mereka akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, di mana perkiraan pendapatan tahunan mencapai USD 3 miliar atau sekitar 42,5 triliun.
(hps/fay)