XL Axiata dan Smartfren dikabarkan tengah melakukan penjajakan untuk melakukan merger. Wah, apakah merger XL Axiata dan Smartfren bakal susul merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri)?
Kedua induk perusahaan masing-masing, yakni Axiata yang bermarkas di Malaysia dan perusahaan konglomerat Indonesia, Sinar Mas Group sedang membahas untuk menggabungkan kedua operator seluler tersebut.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (11/10/2021) pemilk XL Axiata dan Smartfren tersebut bekerja sama dengan penasihat untuk mempertimbangkan opsi yang juga mencakup kesepakatan seputar berbagi jaringan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, menurut sumber yang mengetahui langsung rencana ini, hal itu masih dalam tahap pembahasan, belum ada kesepakatan untuk menyatakan merger XL Axiata dan Smartfren.
"Smartfren terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional. Namun semua pihak harus mendapatkan manfaat yang sama," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.
Sedangkan, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyebutkan pihaknya terbuka untuk merger dengan operator seluler tetangga manapun.
"Berkonsolidasi dengan pihak manapun," ucapnya.
Apabila ini benar terjadi, maka aksi korporasi ini merupakan jilid kedua bagi masing-masing, XL Axiata mencaplok Axis pada 2014 dan Smart Telecom dengan Fren pada 2010 silam.
Saat ini, XL Axiata memiliki 56,8 juta pelanggan per 30 Juni dengan kondisi keuangan laba bersih Rp 716 miliar dan pendapatan hampir Rp 13 Triliun selama enam bulan hingga Juni. Adapun, Axiata sebagai pemilik mayoritas XL Axiata sebesar 66%.
Smartfren mempunyai 27,9 juta pelanggan tercatat pada tahun 2020. Perusahaan melaporkan rugi bersih Rp 452 miliar atas pendapatan Rp 4,95 triliun selama enam bulan tahun 2021 ini.
(agt/fay)