Pakai Aplikasi Agree, RI Siap Cetak 25 Juta Petani Milenial Digital di 2026
Hide Ads

Pakai Aplikasi Agree, RI Siap Cetak 25 Juta Petani Milenial Digital di 2026

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 21 Sep 2021 17:11 WIB
Pemkab Ciamis launching demplot penanaman jagung kristal di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat.
(Foto ilustrasi: Dadang Hermansyah/detikcom)
Jakarta -

Petani milenial berbasis digital diharapkan dapat terlahir. Ditargetkan pada 2026, Indonesia memiliki 25 juta petani milenial digital atau 20% dari total populasi petani di tanah air.

Kolaborasi berbagai pihak digalakkan untuk mencapai impian tersebut, seperti nota kesepahaman (MoU) secara simbolis diwakilkan Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture, Telkom Indonesia, Hikmatullah Insan Purnama, dengan Ketua Umum DPM/DPA Sandi Octa Susila.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, optimalisasi petani milenial berdaya saing dan unggul adalah tonggak awal kebangkitan Indonesia dalam sektor pertanian saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Senang dengan adanya petani milenial dan bersinergi dengan Telkom yang memberikan dukungan (sarana) dalam hal digital," ungkap Yasin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/9/2021).

Salah satu bentuk implementasi MoU adalah penggunaan aplikasi kluster pertanian milik Telkom, Agree, yang akan digunakan mewujudkan kolaborasi digital di sektor pertanian.

Sebagai informasi, Agree menyediakan tiga fitur andalan, yaitu Agree Partner, Agree Modal, dan Agree Market. Selain itu, ada Agree Field Assistant yang siap membantu petani milenial maupun duta petani andalan di seluruh Indonesia untuk menangani setiap kendala yang ada di lapangan.

Upaya kolaborasi dalam mencetak petani mileneal digital pada 2026.Upaya kolaborasi dalam mencetak petani mileneal digital pada 2026. Foto: Istimewa

Menurut Menteri Pertanian, perlahan orientasi petani di Indonesia dapat diisi 20% petani muda tersebut yang bisa diawali kolaborasi mewujudkan pertanian pendekatan digital.

Karena itu, pihaknya bersama beberapa mitra usaha berupaya melakukan transformasi digital dan bahu membahu membangun sarana pertanian yang lebih unggul untuk beberapa tahun ke depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, keterlibatan milenial di dunia pertanian sangatlah menjanjikan selaras makin pesatnya teknologi informasi saat ini.

"Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreativitas dalam segala aspek kehidupan," tambahnya.

Melalui DPM dan DPA yang beranggotakan 2.000 orang dari seluruh provinsi di Indonesia, pihaknya yakin peran generasi muda akan bertambah pesat sesuai target Kementerian Pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.

Sandi Octa Susila menjelaskan, peran DPM/DPA tidak hanya di sektor pertanian saja. Usaha yang dibangun sangatlah bervariasi seperti budidaya hortikultura, budidaya tanaman pangan, budidaya ternak, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan, jasa alat mesin pertanian, hingga agro-eduwisata.




(agt/fay)