Mimpi Merdeka Sinyal dan Asa Satelit Satria Satukan Nusantara
Hide Ads

Mimpi Merdeka Sinyal dan Asa Satelit Satria Satukan Nusantara

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 17 Agu 2021 22:00 WIB
Sejumlah siswa kelas 6 SDN Sumberaji 2 mengerjakan tugas pelajaran sekolah secara daring atau online di kawasan makam Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Mimpi Merdeka Sinyal dan Asa Satelit Satria Satukan Nusantara. Foto: ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF

Rampungkan Tol Langit dan Kebut Satelit Satria

Dalam upayanya meretas jalan menuju kemerdekaan sinyal, pemerintah melalui Kementerian Kominfo bekerja merampungkan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Menteri Kominfo Johnny G Plate menyatakan, peta jalan itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat transformasi digital dengan empat fokus utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peta Jalan Indonesia Digital yang pertama adalah, percepatan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet. Kedua, mendorong adopsi teknologi. Ketiga, peningkatan talenta digital, dan yang keempat, menyelesaikan regulasi pendukung yang bertujuan untuk menyiapkan masyarakat digital.

"Percepatan infrastruktur digital menjadi fondasi utama untuk menghadirkan layanan digital dan mendukung transformasi digital sesuai program yang dicanangkan pemerintah pusat," kata Menteri Johnny.

ADVERTISEMENT

BAKTI pun ditugaskan "blusukan" khususnya ke wilayah pelosok untuk menghadirkan sinyal telekomunikasi di sana. Ada tiga program utama yang dilakukan BAKTI untuk memboyong internet agar bisa sampai ke daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T), yaitu proyek Palapa Ring, BTS USO 4G, dan Satelit Republik Indonesia (Satria).

Khusus yang terakhir, beberapa pihak memperingatkan agar jangan sampai Satria tumpang tindih dengan Palapa Ring. Sejumlah pengamat menyarankan agar pemerintah memprioritaskan salah satunya.

Alih-alih mengebut proyek Satria, pengamat menyarankan agar Palapa Ring yang sudah diresmikan Oktober 2019 dimaksimalkan dulu. Satria dinilai bisa mengkanibal Palapa Ring, mengingat satelit berjenis VHTS (very high throughput satellite) itu punya misi memancarkan akses internet ke wilayah Indonesia, dan tugas itu juga dilakukan oleh Palapa Ring.

"Satelit menawarkan teknologi luar biasa yang bisa menjangkau di mana pun kita berada, meski berada di tengah hutan sampai tengah laut," kata Direktur Utama BAKTI Anang Latif menjawab pertanyaan tersebut.

Palapa Ring atau yang sering disebut dengan istilah Tol Langit, adalah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer.

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi tantangan tersendiri dalam mempersatukan Nusantara melalui infrastruktur digital. Karenanya, penggelaran kabel optik melalui Palapa Ring tidak mudah. Pemanfaatan satelit kemudian dinilai sebagai solusi untuk bisa menyebarkan internet ke seluruh wilayah Indonesia yang belum terjangkau BTS dan Tol Langit.

"Satelit Satria akan melengkapi proyek infrastruktur telekomunikasi yang sudah dibangun lewat Palapa Ring dan BTS USO," sebut Anang.

Selanjutnya: Satria Mengangkasa di 2030