Akses infrastruktur internet adalah tantangan besar di negara kepulauan. Termasuk pemerataan Indonesia Internet Exchange (IIX) di semua pulau di Indonesia.
"Fungsi dari IIX itu sebetulnya untuk mereduksi trafik dari Indonesia yang lari ke luar negeri. Karena negara kita adalah kepulauan, berarti kita juga harus melakukan interkoneksi antar IIX. Berbeda kalau kita bangun di negara yang bukan kepulauan," ujar Zulfadly Syam, Ketua Bidang Koordinasi dan Pengembangan Wilayah APJII dalam keterangan yang diterima detikINET.
Tanpa adanya IIX, trafik internet pengguna akan terhubung dengan jaringan yang ada di luar negeri. Artinya proses penerimaan konten memakan waktu lebih lama, begitu juga pengeluaran yang lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih sederhana Zul menggambarkan saat orang akan mengirim e-mail ke penerima yang ada disebelahnya. Alur untuk menerima e-mail itu harus menuju ke luar negeri dulu kemudian ke Indonesia lagi dan baru diterima ke tujuan.
Baca juga: Koneksi 5G Bikin Boros Kuota, Apa Iya? |
"Seharusnya tidak perlu seperti itu jika ada IIX. Cara ini cukup mereduksi biaya trafik internet. Kalau tidak melakukan langkah ini, pemerataan akses internet akan tersandung dengan pengeluaran yang begitu besar," jelas Zul yang pernah menjabat sebagai Ketua APJII Bali periode 2008-2015.
Sejauh ini, kata Zul, tercatat sudah ada 15 titik IIX yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Secara pengelolaan, seluruh IIX yang ada saat ini di kelola oleh APJII sebagai organisasi internet.
Oleh sebab itu, Zul bertekad untuk mempercepat penyebaran penetrasi IIX ke wilayah-wilayah. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 ini, mengakibatkan pertumbuhan trafik internet hampir merata.
"Saat ini di masa pandemi terjadi akselerasi transformasi digital. Orang-orang bergantung kepada internet semakin meningkat. Di daerah-daerah pun, kini sedang tumbuh trafik internetnya. Maka tak bisa ditawar, penetrasi IIX harus semakin merata di seluruh wilayah," ujarnya.
Dengan semakin meratanya IIX di berbagai wilayah, maka ekosistem baru akan tercipta di daerah tersebut. Dampaknya juga akan terasa terhadap penetrasi pengguna internet di Indonesia.
Trafix IIX sendiri beberapa tahun terakhir menurut Zul meningkat signifikan. Contohnya pada 2015, trafik IIX hanya menyentuh angka 60GB. Sementara pada 2021 trafiknya sudah mencapai 1,3TB.
"Konsepnya saya melihat, IIX harus tersebar di seluruh pulau di Indonesia. Setelah pulau-pulau besar, kita akan masuk ke setiap provinsi. Dengan begitu, penyedia infrastruktur akan mendekat ke titik IIX dan mempercepat juga trafik untuk mengakses konten," tutupnya.
Baca juga: Sudah Ada IndiHome, Kok PLN Rilis Iconnect? |
(asj/asj)