Sering putusnya kabel fiber optic dan kondisi geografis Indonesia yang menantang karena terdiri dari banyak pegunungan menjadikan industri telekomunikasi lewat satelit sebagai industri yang strategis.
Ini disebabkan layanan kabel laut dan seluler di Indonesia sampai saat ini belum menjangkau setiap daerah di Indonesia, termasuk Papua. Dengan satelit cakupan untuk menyediakan layanan telekomunikasi akan semakin luas dan mudah.
Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi gunung berapi serta seringnya aktivitas vulkanis menyebabkan layanan telekomunikasi tidak bisa hanya bergantung pada satu jenis infrastruktur saja.
Jika menggelar kabel serat optik bawah laut sebagai backup, tentunya masih ada kemungkinan kabel tersebut melewati gunung berapi bawah laut. Ada risiko kabel putus akibat aktivitas vulkanis seperti yang terjadi di Papua. Untuk itu, infrastuktur di darat/ laut harus di-backup dengan infrastruktur di langit, yaitu satelit.
"Karena demografi di Papua yang sangat menantang berupa perbukitan dan hutan, sehingga layanan Satelit masih menjadi kebutuhan yang sangat krusial dalam meningkatkan inklusi layanan digital," ungkap Muhammad Farhan, Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem.
"Telekomunikasi menggunakan satelit masih menjadi ujung tombak di Papua. Karena memiliki cakupan yang sangat luas. Sehingga kedepannya industri satelit Nasional masih sangat dibutuhkan. Apa lagi seperti kondisi geografis Indonesia yang sangat menantang. Khususnya di Papua," tambahnya.
Selain dibutuhkan untuk melayani telekomunikasi, saat ini satelit juga masih dipergunakan untuk layanan penyiaran. Peran dan fungsi satelit ini akan semakin strategis ketika Pemerintah memiliki hajatan Nasional.
Dalam waktu dekat Pemerintah akan menyelenggarakan perhelatan PON ke XX yang akan diselenggarakan di Papua pada 2 - 15 Oktober 2021. Tentunya fungsi strategis satelit akan dilibatkan untuk menyampaikan informasi dan acara olahraga dari PON di Papua ke seluruh Indonesia dan dunia.
Karena melihat posisi strategis yang tak akan pernah tergantikan oleh jaringan serat optik, Farhan meminta agar industri satelit nasional dapat terus diperhatikan oleh pemerintah.
Politikus Partai Nasdem ini juga berharap nantinya satelit tak hanya dipergunakan untuk kebutuhan basic telekomunikasi saja. Tetapi dapat di pakai untuk pengawasan pesawat, kapal-kapal yang beroperasi di wilayah NKRI serta untuk kegiatan militer.
"Saat ini teknologi satelit dapat juga untuk mengawasi pesawat dan memobilisasi pasukan. dengan teknologi Integrated Communications Control System (ICCS), kita dapat mengontrol dan memobilisasi pergerakan pasukan dengan menggunakan satelit. Sehingga sampai kapanpun satelit masih sangat dibutuhkan," tutup Farhan.
Simak Video "Video: ASSI Minta Pemerintah Perketat Regulasi Operator Satelit Asing di Indonesia"
(asj/asj)