Proses merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang tadinya berakhir 30 April ini, diperpanjang hingga 30 Juni 2021.
Pemegang saham utama Tri Indonesia dan Indosat telah setuju memperpanjang periode eksklusif negosiasi penggabungan kedua bisnis tersebut sampai dua bulan ke depan.
"Pemegang saham kami telah menyatakan mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan negosiasi yang telah berlangsung dengan konstruktif ini," ujar CEO Tri Indonesia Cliff Woo.
"Kedua belah pihak akan terus bekerja untuk menyelesaikan due digilence serta syarat dan ketentuan kesepakatan," ungkapnya menambahkan.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooreodoo Steve Saerang mengungkapkan nada yang sama bahwa saat ini masing-masing perusahaan masih melaksanakan due diligence.
Sebagai informasi, due diligence atau diartikan uji tuntas ini adalah suatu kegiatan investigasi atau audit riwayat keuangan yang dilakukan menilai risiko hukum yang mungkin timbul terkait transaksi yang akan dilakukan oleh para pihak.
"Saat ini masing-masing pihak masing melaksanakan due diligence. Selanjutnya, jika sudah ada update dari shareholder akan langsung saya update, ya," ungkap Steve.
Sebelumnya, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif untuk potensi menggabungkan bisnis telekomunikasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. MoU tersebut ditandatangani akhir Desember 2020.
Disebutkan periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021, di mana itu artinya Tri dan Indosat dilarang untuk menjalin kerja sama dengan operator lain selama MoU tersebut berlaku.
Diketahui, Ooredoo memiliki sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.
Simak Video "Berapa Kecepatan Layanan 5G Indosat di Bali?"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)