PT XL Axiata Tbk pada hari ini, Jumat (23/4) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021. Diungkapkan pula bagaimana kinerja keuangan operator telekomunikasi ini di tengah pandemi Corona yang melanda.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyebut bahwa seperti sudah diketahui, tahun 2020 memberikan tantangan besar lantaran ada pandemi Corona. Namun ia mengklaim, XL berhasil membukukan performa finansial yang memuaskan.
"Hal ini berkat strategi yang tepat dan difokuskan untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," sebut Dian dalam konferensi pers virtual dengan media, didampingi oleh para petinggi XL, Jumat (23/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut pendapatan XL mencapai Rp 26 triliun yang merupakan peningkatan 3%. Kemudian EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah yang tertinggi dengan kenaikan 31% dan mencapai jumlah Rp 13 triliun.
Sedangkan laba bersih XL Axiata dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar dan Return on invested capital (ROIC) dinormalisasi sebesar 4,6% di tahun 2020.
"Satu hal juga yang menunjang pencapaian kami adalah berkomitmen melanjutkan investasi jaringan terutama 4G di luar Jawa, sehingga pendapatan kami di luar Jawa memberi kontribusi pada pertumbuhan secara signifikan," tambah Dian.
Disebutkan bahwa kontribusi bisnis XL di luar Jawa pada pendapatan perusahaan di tahun 2020 mencapai 25%. Hal ini akan coba ditingkatkan di masa mendatang. "Di 2021, kita akan terus melakukan investasi di luar Jawa, dengan harapan kontribusinya tetap naik," kata Chief Financial Officer XL Axiata, Budi Pramantika.
Mengenai strategi XL ke depan, Dian berharap dapat tetap moncer. XL akan melanjutkan strategi operational excellence yang fokus pada menekan cost dan meningkatkan profit, menargetkan pendapatan tumbuh selaras industri, EBITDA di level 50%, kemudian untuk belanja modal atau capex sekitar Rp 7 triliun seperti tahun sebelumnya.
Rapat juga menyetujui penggunaan 50% dari keuntungan setelah menyesuaikan untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Totalnya dividen ini kurang lebih sebesar Rp 339,4 miliar yang atau setara dengan Rp 31,7 per saham.
"Sisa dari keuntungan lainnya akan kami pergunakan sebagai Alokasi Cadangan Umum sebesar Rp 100 juta dan selebihnya dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan," cetus Dian dalam keterangannya.
(fyk/fay)