Dalam 5 Tahun, Operator 3G Harus Jangkau 14 Propinsi
Hide Ads

Updated

Dalam 5 Tahun, Operator 3G Harus Jangkau 14 Propinsi

- detikInet
Rabu, 08 Feb 2006 15:01 WIB
Jakarta - Kurang lebih satu bulan setelah pemenang 3G diresmikan, pemerintah akan menerbitkan konsep modern licensing. Semua pemegang frekuensi 3G harus menjangkau 14 propinsi dalam 5 tahun. Pemenang lelang frekuensi telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) telah ditentukan. Pada Selasa (14/02/2006), setelah usai masa sanggah, pemerintah akan menetapkan pemenang tersebut secara resmi. Menurut Dirjen Pos dan Telekomunikasi, Basuki Yusuf Iskandar, kurang lebih 30 hari setelah itu akan diterbitkan modern licensing untuk mengatur kewajiban pemegang hak frekuensi. Demikian keterangan Basuki seusai final lelang 3G di Gedung Sapta Pesona, Jl. Medan Merdeka Barat 17, Jakarta, Rabu (08/02/2006). Lewat modern licensing, ujar Basuki, pada tahun pertama setiap operator diwajibkan menjangkau minimal 2 propinsi dengan tingkat cakupan 10 persen populasi. Hingga tahun keenam operator harus mencapai 14 propinsi, dengan cakupan 30 persen dari populasi. Rinciannya, tahun pertama operator diwajibkan menjangkau dua propinsi dan mencakup 10 persen populasi. Tahun kedua, lima propinsi (20 persen), kemudian tahun ketiga delapan propinsi (20 persen), tahun keempat 10 propinsi (30 persen), tahun kelima 12 propinsi (30 persen), dan tahun keenam 14 propinsi (30 persen). Termasuk CAC dan NTSKewajiban itu juga akan dikenakan pada Cyber Access Communication (CAC) dan Natrindo Telepon Seluler (NTS). Keduanya menerima frekuensi 3G sebelum pemenang lelang saat ini (Telkomsel, Excelcom, Indosat).Dalam final lelang yang digelar Rabu (08/02/2006) terjadi perubahan penawaran. Telkomsel yang sebelumnya menawar dua blok (20 Megahertz) mengubah penawarannya menjadi satu blok frekuensi saja (5 Mhz). Menurut Basuki tak ada masalah dalam perubahan tersebut. "Perubahan dibolehkan dalam Permen soal tender 3G. Bisa switch dari dua ke satu," ujarnya. Basuki juga yakin para pemenang akan segera menghadirkan layanan 3G di Indonesia. Soal harga, ia pun optimis akan terjadi kompetisi harga yang baik. "Karena iklim kompetisi, tarif cenderung akan turun," ujar Basuki. (wsh) (wicak/)

Berita Terkait