Palapa Timur Telematika menghadapi tantangan sulit dalam menggelar akses internet di Indonesia bagian timur. Tercatat, ada 174 kasus perusakan infrastruktur telekomunikasi selama proses menyediakan layanan menuju dunia maya tersebut.
Sebagai informasi, Palapa Timur Telamatika adalah badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium Moratelindo, IBS, Smart Telecom yang memenangkan proyek pembangunan tulang punggung serat optik untuk Palapa Ring Paket Timur.
Disebutkan bahwa 174 kasus perusakan tersebut berlangsung Desember 2019 sampai dengan Januari 2021. Adapun perusakan tersebut terbagi dalam tiga kategori, yaitu perusakan ringan, sedang, dan berat. Selama itu pula, Palapa Timur Telematika menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusakan kategori ringan seperti pemalakan kepada tim yang bertugas di lapangan. Kategori sedang contohnya kabel optik yang sudah ditanam, dipotong oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sedangkan kategori berat, perusakan terhadap fasilitas infrastruktur berupa pembakaran seperti Tower B4 dan B5 yang berada Kabupaten Puncak, Papua.
"Dampaknya, layanan telekomunikasi yang tadinya sudah 4G, maka sekarang balik lagi ke 2G," ujar Widodo Yuli Prasetyo selaku GM Operation PT Palapa Timur Telematika, Kamis (21/1/2021).
Palapa Timur Telematika sendiri telah mengantisipasi menjaga keamanan aset dan infrastruktur dengan memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu. Lokasi titik site terletak di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat, jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan pemukiman warga, patroli pun dilakukan secara berkala.
Proses pemulihan infrastruktur akses internet itu pun disebutkan bervariasi waktunya, tergantung kerusakan yang dialami. Untuk kategori ringan dan sedang bisa berbulan, sedangkan yang berat butuh waktu lama lagi.
"Proses recovery yang berat ini sama halnya membangun infrastruktur dari awal lagi. Saat ini, kami bekerjasama dengan TNI-Polri, pemimpin masyarakat setempat, pemuka agama untuk mengatasi persoalan ini," kata Widodo.
Di sisi lain, Palapa Timur Telematika juga dukungan dari pemerintah untuk keberlangsungan proyek Palapa Ring Timur, terlebih saat proses perbaikan dan pemeliharaan berlangsung.
Melalui langkah mitigasi dan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan pemerintah, diharapkan aksi vandalisme tidak terulang kembali.
Palapa Timur Telematika berharap berharap masyarakat Papua dapat mengerti bahwa pembangunan Palapa Ring Timur ditujukan untuk memberikan fasilitas dan membantu masyarakat setempat, untuk menghapuskan kesenjangan internet di Indonesia.
(agt/fay)