Smartfren Ikut Kepincut Merger, Siapa Mau Berjodoh?
Hide Ads

Smartfren Ikut Kepincut Merger, Siapa Mau Berjodoh?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 07 Jan 2021 14:44 WIB
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim
Foto: (Adi Fida Rahman/detikcom)
Jakarta -

Di saat Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) tengah melakukan penjajakan sebelum merger, Smartfren juga mengungkapkan tertarik melakukan aksi korporasi serupa. Menurut Smartfren, merger diibaratkan seperti halnya perjodohan.

Deputi CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa mereka menyatakan siap untuk melakukan kolaborasi dengan operator seluler lainnya, yang dalam hal ini seperti yang berlangsung Indosat dan Tri.

"Smartfren sangat terbuka untuk bekerjasama dengan operator manapun yang memungkinkan tentunya. Smartfren telah merintis beberapa kegiatan atau aktivitas mengarah ke sana (merger). Tapi, seperti jodoh, banyak hal yang mesti diatasi bersama. Secara formal, kita siap merger dengan siapa pun, tergantung kecocokan," ujar Djoko dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, selama empat bulan ke depan, Indosat dan Tri sedang mencari kecocokan antara kedua belah pihak. Bila selama proses tersebut dinilai klop, bukan tak mungkin untuk naik ke langkah selanjutnya, merger.

ADVERTISEMENT

Menanggapi konsolidasi tersebut, Smartfren menyambutnya secara positif. Sebab, jika proses penyatuan dua entitas perusahaan Indosat dan Tri terjadi, itu artinya kompetisi operator seluler yang ketat jadi berkurang satu.

"Mengenai itu sebuah kejutan. Memang beritanya baru, tapi kerjaannya sudah lama terjadi dan ini terjadi baru MoU-nya. Smartfren menyikapinya secara positif, berarti kompetitor berkurang satu," ungkapnya.

Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung apabila ada operator yang melakukan merger satu sama lain.

"Kominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi dai Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah 'Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia'," kata Menkomino Johnny G Plate.

Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, Menkominfo, diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrastruktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.

"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," ucapnya.




(agt/fay)