Dapat Frekuensi 2,3 GHz, Smartfren dan Tri Siap Gelar 5G
Hide Ads

Dapat Frekuensi 2,3 GHz, Smartfren dan Tri Siap Gelar 5G

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 18 Des 2020 17:32 WIB
5G
Ilustrasi 5G. Foto: Quartz
Jakarta -

Selain Telkomsel, Smartfren dan Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) juga mendapatkan spektrum di lelang frekuensi di 2,3 GHz. Bagaimana rencana Smartfren dan Tri Indonesia usai memiliki 'amunisi' tambahan spektrum ke depannya?

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menuturkan akan menggunakan frekuensi tersebut untuk memperluas jaringan ke daerah-daerah baru, di mana yang saat ini belum mendapat kesempatan menikmati layanan Smartfren. Selain itu, Smartfren juga akan meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh pelanggan saat.

"Kalau semakin besar frekuensinya, kapasitas layanan bisa ditingkatkan, internet jadi lebih cepat, lebih enak dipakai, juga lebih efisien dari sisi biaya investasinya. Terutama di tengah semakin tingginya minat masyarakat terhadap kegiatan online virtual, seperti video conference, maupun streaming,' ujar Merza, Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai penghuni baru di frekuensi 2,3 GHz, Tri Indonesia juga takkan menyisakan sokongan tambahan spektrum dengan lebar pita 10 MHz ini untuk menambah kapasitas trafik yang terus meningkat di jaringan miliknya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang telah menentukan bahwa frekuensi 2,3 GHz ini akan dijadikan frekuensi 5G, sudah diantisipasi dan berkomitmen untuk menggelar layanan jaringan seluler generasi kelima hadir ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Sejak tahun 2019, berbagai uji coba dan infrastruktur pendukung jaringan 5G telah kami persiapkan, sehingga dengan adanya frekuensi 2,3 Ghz ini dan tambahan spektrum frekuensi lainnya Tri Indonesia telah memiliki teknologi 5G ready untuk menggelar jaringan 5G di frekuensi 2,3 GHz," ujar Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia M. Danny Buldansyah.

"Kami harap semua prosesnya akan berjalan lancar, Tri Indonesia akan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi pelanggan serta mendukung misi pemerintah dalam hal pemerataan internet serta transformasi digital di sektor ekonomi, sosial, dan pemerintahan," sambung Danny.

Nada yang sama juga disampaikan Smartfren soal komitmen menggelar layanan 5G di Indonesia di masa mendatang. Bahkan, dikatakan Merza, teknologi miliknya sudah dan tinggal menunggu penggelaran 5G.

"Sebelumnya Smartfren telah berhasil melakukan trial 5G di Marunda, Jakarta Utara pada medio 2019 lalu. Pada trial tersebut Smartfren berhasil mencapai kecepatan 8,7 Gbps, dengan memanfaatkan pita frekuensi 28 GHz," ucap Merza.

Merza menekankan bahwa kesiapan jaringan 5G yang dilakukan Smartfren bukanlah pemanis belaka. Tapi, juga diiring dengan ekosistem 5G yang diharapkan bermanfaat bagi industri dan masyarakat.

"Kami menyiapkan 5G bukan sekedar penggelaran jaringan 5G-nya. Tapi ekosistem yang akan membuat layanan 5G akan sangat berdaya guna bagi industri dan masyarakat, juga sedang dilakukan studinya lebih mendalam. Mudah-mudahan akan segera final," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengumumkan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz pada rentang 2360-2390 MHz. Hasilnya, Smarfren, Telkomsel, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) mendapatkan masing-masing satu blok.

Apabila Smartfren mendapatkan blok A, maka Telkomsel memilih blok C dan Tri menguasai blok B. Diketahui, baik Smartfren, Telkomsel, dan Tri Indonesia sama-sama mengajukan harga penawaran sebesar Rp144.867.000.000.




(agt/fyk)